Dua Penggali Sumur Tewas di Bancak
TRANSINDONESIA.CO – Dua orang warga Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat 24 Maret 2017, tewas di dasar sebuah sumur. Keduanya, Mohamad Ichwan (38) dan Damanhari (45), diketahui tewas saat sedang menguras sumur berkedalaman 10 meter ini.
Diduga kuat kedua warga RT01/07 Desa Boto ini keracunan CO2 yang bersumber dari genset yang dioperasikan untuk untuk memompa air sumur. Korban Mohamad Ichwan, tak lain merupakan pemilik rumah yang bermaksud menguras sumurnya yang terletak di dalam kamar mandi rumah tersebut.
Saksi mata, Andriyanto (22) mengatakan, peristiwa tewasnya dua warga Desa Boto ini bermula saat Mohamad Ichwan dan Damanhari berusaha membersihkan lumpur dari dalam sumur. Kebetulan untuk menguras sumur ini korban Mohamad Ichwan meminta batuan tetangganya, Damanhari.
“Damanhari turun ke dasar sumur berdiameter 90 centimeter ini untuk membersihkan lumpur. Sedangkan Mohamad Ichwan membantu di atas untuk menghidupkan genset penggerak pompa air,” ungkapnya.
Pada pukul 09:10, Damanhuri yang berada di dasar sumur memberitahukan mulai merasa sesak dan tidak bisa bernafas. Ia meminta tolong Mohammad Ichwan untuk membantunya naik dari dasar sumur.
Karena merasa sendirian, akhirnya Mohamad Ichwan meminta tolong kepada ayahnya Pujiono (62) untuk membantu, setelah sebelumnya sempat mematikan mesin genset penggerak pompa air.
Setelah ayahnya datang, Mohamad Ichwan berusaha turun untuk menolong Damanhari di dasar sumur. Namun ia justru ikut terjebak di dasar sumur dan tak bisa bernafas akibat kehabisaan oksigen.
Mengetahui situasi yang tak menguntungkan ini, Pujiyanto segera berteriak meminta pertolongan pada warga lain. “Setelah mengetahui Mohamad Ichwan juga tak bergerak, mbah Pujiono memanggil saya untuk ikut membantu menolong,” ungkap penjaga SMKN 1 Bancak ini.
Saat tiba di sumur ini, ia bersama Pujiono sudah tidak melihat ada gerakan dari dasar sumur. Ia hanya mendengar beberapa kali suara gelembung air. Mbah Pujiono yang berusaha memanggil nama anaknya juga sudah tak direspon.
“Peristiwa ini selanjutnya dilaporkan oleh warga kepada aparat kepolian setempat, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan mendatangkan petugas SAR Bumi Serasi dan BPBD Kabupaten Semarang,” tambahnya.
Sementara itu, proses evakuasi dari korban dari dasar sumur ini membutuhkan waktu hampir tiga jam. Para korban berhasil diangkat dari dasar sumur sekitar pukul 13:00, diiringi isak tangis anggota keluarganya.
Kasatreskrim Polres Semarang, AKP Hartono yang dikonfirmasi di sela proses evakuasi mengatakan, penyebab kemtian korban diduga akibat terlalu banyak menghirup CO2 yang bersumber dari mesin genset.
Sebab proses pengurasan sumur berada di ruang tertutup, akni kamar mandi seluas 2 X 1,5 meter persegi. Saat pompa air dihidupkan, genset juga dihidupkan di dalam runagan kamar mandi tersebut.
“Dugaan sementara karena kehabisan oksigen dan terlalu banyak menghirup CO2. Akibatnya keduanya terjebak di dasar sumur dan jiwanya tak tertolong,” ungkap Hartono.
Sementara itu, lanjutnya, saat kedua jasad berhasil dievakuasi, tim Inavis Polres Semarang yang tiba di lokasi kejadian hanya melakukan visum luar.
“Selanjutnya kedua jenazah kita serahkan kepada pihak keluarga masing- masing untuk proses pemakaman,” tambahnya.[ROL/ATS]