Malam yang sunyi tiada suara, saat tepatmu menuliskan swara berjiwa.
Passion-ku:
Di ruang lengang malam bulan Rabiul Awal hari ke-12 yang melintas, rancanglah resolusi sempurna dua ribu tujuh belas.
Lidah dan jantung-ku: Bersunyi-sunyilah detakkan shalawat dan salam kepada
Rasulullah SAW, niscaya Endorphin hormon bahagia dan darah penggendong oksigen pun deras mengalir sehat dan ikhlas ‘blusukan’ ke penjuru urat jaringan raga.
Nabi-ku;
Hanya doa dan syafaatMu kami idamkan dan andalkan sebagai senjata cyber paling sempurna. Tak menunggu bahagia di akhirat, pun demikian bahagia di dunia.
Akal-ku:
Cemaskanlah rudal Tomahawk yang bisa melenceng sasaran 5 sentimeter akurasinya, bimbanglah pada janji manusia yang bisa alpa dari hadir, waspadalah pada hukum dunia yang bisa bengkok dari adilnya, ragulah pada tahta yang bisa lena dari bijaksana.
Akan tetapi,
Pena-ku:
Jangan cemas, bimbang dan ragu, percaya-lah padaku ihwal tajam tulisan, percaya-lah tentang mustajab doa, dan percaya-lah perihal syafaat Rasul sebagai ‘soft diplomacy’ dan senjata bertenaga.
Selamat Maulidun Nabi Muhammad SAW.
[Muhammad Joni]