Panglima Anak Bangsa Berjuang Demi NKRI

TRANSINDONESIA.CO – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak seluruh anak bangsa berjuang dan bergotong-royong demi NKRI, agar tidak terpecah belah dan Indonesia bisa terus membangun.

Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan ceramah kepada Forum Keluarga Alumni IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) di Auditorium KH. Ahmad Dahlan, Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl. Menteng RayaNo. 62, Jakarta Pusat, Rabu 28 Desember 2016.

Dalam ceramahnya yang mengangkat tema “Berjuang DanBergotong Royong Mewujudkan Indonesia Sebagai Bangsa Pemenang”, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa dalam menghadapi perkembangan ancaman global yang mengarah pada konflik energi dan sumber daya hayati, diperlukan sikap waspada terkait kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan ceramah kepada Forum Keluarga Alumni IMM di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu 28 Desember 2016.[SAF]
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan ceramah kepada Forum Keluarga Alumni IMM di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu 28 Desember 2016.[SAF]
“Presiden RI pertama Bung Karno pernah mengingatkan bahwa kekayaanalam Indonesia nanti akan membuat iri bangsa-bangsa di dunia, dan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo pada saat di sumpah, dalam amanatnya menyampaikan bahwa kaya akan sumber daya alam justru akanmenjadi petaka buat kita,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa, persatuan bangsa harus terus dipeliharadan dijaga dengan baik, dengan menghilangkan egosentris pribadi dan kelompok, sehingga dapat menghadirkan nilai luhur BhinnekaTunggal Ika yang hakiki.

“Bhinneka Tunggal Ika adalah Centre Of Gravity yangharus dipegang jangan sampai lepas sebagai pemersatu bangsa dan Bung Karno pernah mengatakan, pekerjaanku lebih mudah karena mengusir penjajah dan perjuanganmu akan lebihsulit karena melawan bangsamu sendiri,” ungkapnya.

Dalam kesempatantersebut, Panglima TNI juga menyampaikan bahwa berbagai pola proxy war dalam bentukaksi terorisme berpotensi tumbuh subur di Indonesia, dikarenakan landasan hukum yang menjeratnya masih berbentuk pidana danpenindakan baru dapat dilakukan setelah aksi teorisme terjadi.

“Saya tegaskan bahwa terorisme itu merupakansuatu ancaman, karena terorisme itu adalah kejahatan suatu negara. Di Indonesia, Undang-Undang terorisnya memanjakan teroris, karena disini teroris adalahkejahatan pidana, sehingga menjadikan tempat yang paling indah dan nyaman bagiterorisme, seharusnya definisi teroris adalah kejahatan Negara bukanpelanggaran pidana,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Menurut Jenderal TNIGatot Nurmantyo, bahwa yang memerdekakan bangsa Indonesia bukanlah TNI, namun rakyat bersama komponen lainnya termasuk Muhammadiyah didalamnya.

“Muhammadiyah adalah Organisasi Islam yang besar, karena sejak sebelum merdeka bangsa ini, Muhammadiyah yang berjuang bersama-sama komponen lain. Oleh karenanya, Muhammadiyah tidak boleh hilang dan harus tetap tumbuh, harus berdiri paling depan, demi bangsa dan negara,” jelasnya.

Mengakhiri ceramahnya, Panglima TNI mengharapkan para pemuda dapat berdiri paling depan untuk menjaga kedaulatan bangsa dengan cara berjuang dan bergotong royong, untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa pemenang.

“TNI tidak bisa berjuang sendiri untuk menjaga NKRI, harusbersama-sama rakyat dan saya ingin Muhammadiyah adalah tonggak Islam yang selalu bersama-sama sejak sebelum berdirinya negara ini untuk menjaga persatuan dan kesatuan bersama TNI,” pungkasnya.[SAF]

Share
Leave a comment