Islam Tanpa Kebhinekaan, Kafir Sudah Terusir
TRANSINDONESIA.CO – KH DR Jufri Zaini, menyatakan subuh berjamaah merupakan spirit perjuangan semangat ukuwah dan kekuatan dari shalat jamaah tiada tandingannya.
“Kekuatan shalat jamaah inilah yang takuti kafir, kapitalis dan semua. Kita datang kemari karena Allah, menentang kafir dan memperjuangkan Al Qur’an kitab suci kita. Tidak boleh ada di negeri ini orang yang menistakan agama,” kata Jufri saat memberi taujiah pada shalat subuh berjamah 1212 di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, yang dihadiri hampir 2.500 umat muslin, Senin 12 Desember 2016.
Dikatakan Jufri, kekuatan dibalik seorang jamaah adalah kekuatan yang tidak ada tandingannya yang mempersatukan umat Islam. “Seluruh jamaah ini tidak boleh terpecah. Jagan pernah keluar dari jamaah. Jamaah tawadhuk, kecintaan sesama muslim tidak akan pernah padam. Hidup mulia atau mati syahid itu cinta jamaah. Al Quran memanggil disini, ada surga,” katanya.
Menurutnya, jamaah merupakan kekuatan siar Islam yang kuat dan tidak bisa dikalahkan oleh lawan manapun.
“Mereka akan mencari-cari kesalahan shalat subuh kita, dibilang politis, tidak ikhlas. Mereka itulah kaum kafir yang terasing. Muslim sejati adalah yang tak membiarkan agama dan kitabnya dinistakan,” tuturnya.
Islam penjunjung kebhinekaan tapi ketika umat muslim bela agama, musuh Islam semakin banyak.
”Kalau Islam tidak bhineka, kafir sudah di usir dari Indonesia. Tidak ada di dunia bisa seperi Aksi 212, dimana jutaan umat berkumpul. Aksi 212 luar biasa. Mari kita kuatkan niat dan rapatkan barisan,” katanya.
Masjid Sunda Kelapa merupakan salah satu masjid dari 100 lebih masjid di seluruh Indonesia yang mengikuti shalat berjamaah Nasional Aksi 1212 dipusatkan di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Bandung.
Aksi subuh 1212 yang menjadi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI diselenggarakan Safari Nasional di 34 provinsi.[NAN/SOF]