Pidato Kemenangan, Trump Sebut AS Berutang Budi pada Clinton

TRANSINDONESIA.CO – Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump meminta rakyat AS untuk mengesampingkan semua perdebatan panas dalam masa kampanye menjelang pemungutan suara dan bersama-sama membangun negara. Ia juga menyebut Amerika Serikat berutang budi kepada Hillary Clinton.

“Sudah saatnya mengesampingkan semua perbedaan dan bersama-sama membangun Amerika Serikat,” kata Trump pada Rabu dalam pidato kemenangan pemilihan presiden di depan para pendukungnya di New York, sebagaimana dilaporkan dalam siaran langsung saluran Washington Post.

Trump akan menjadi presiden tertua yang pernah terpilih di Amerika Serikat dalam usia 70 tahun. Sementara itu istrinya, Melania, merupakan imigran kedua yang berhasil tinggal di Gedung Putih sebagai ibu negara. Donald Trump, berhasil mengalahkan rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dalam pemilihan umum presiden Amerika Serikat dengan meraih setidaknya 276 suara elektoral.

Donald Trump dan Hillary Clinton.[IST]
Donald Trump dan Hillary Clinton.[IST]
Manajer Kampanye Clinton mengatakan Clinton tidak akan berpidato mengakui kekalahannya pada saat ini dan meminta pendukungnya untuk tetap menunggu sampai semua suara dihitung.

“Clinton telah menelpon saya dan mengucapkan selamat kepada kita semua atas kemenangan bersejarah ini,” kata Trump. “Kita berhutang budi kepada Clinton karena beliau telah mengabdi selama 30 tahun bagi negara ini. Namun kini saatnya membuat Amerika Serikat hebat kembali,” kata dia.

Trump berhasil memenangi suara di sejumlah negara bagian dengan kecenderungan mengambang, bukan merupakan wilayah tradisional Partai Republik maupun Partai Demokrat dan selalu menjadi kunci dalam pemenangan kursi presiden, seperti Ohio dan Florida.

Trump bahkan secara mengejutkan juga merebut sejumlah negara bagian yang diperkirakan oleh jajak pendapat dari Washington Post, akan dimenangi dengan aman oleh Clinton seperti Pennsylvania, Wisconsin, dan Iowa. Pada 2012 lalu, kelima negara bagian di atas dimenangi oleh presiden Barack Obama yang berasal dari Partai Demokrat.[ANT/NOV]

Share
Leave a comment