Dansatgas Tombak Sakti Baca Puisi untuk Para Guru Di Perbatasan RI-PNG
TRANSINDONESIA.CO – Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 122/Tombak Sakti (TS) mengadakan acara silaturahmi dengan para guru di Kabupaten Keerom dan Jayapura, Papua, dalam rangka meriahkan Hari Guru Indonesia ke 71, Jumat 25 Nopvember 2016.
Dansatgas Pamtas Yonif 122/TS Letkol Inf. Kohir, dihadapan Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Jayapura, para kepala sekolah diperbatasan RI-PNG dan 25 guru pengajar dari berbagai sekolah khusus, sebagai wujud dan ungkapan hati seorang prajurit TNI yang sedang bertugas di perbatasan.
“Tanpa jasa guru kami tidak akan bisa jadi anggota TNI. Karena guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Kami bersyukur atas perjalanan hidup kami dari tidak bisa membaca, menulis, hingga membedakan kebaikan dan hal buruk berkat peran jasa guru. Siapapun dia, apapun pekerjaan dia termasuk kami menjadi anggota TNI, semua atas didikan para guru yang tulus memberikan ilmunya,” kata Letkol Kohir.
Wujud hormat pada guru, para prajurit memberikan tali asih yang telah menunjukkan dedikasi atas ketulusan mendidik generasi muda di perbatasan.
Duru SMKN 4 Jayapura, Susanti Ansanay, S.Pd., M.TESOL.ED, menyatakan apa yang dilakukan Satgas Pamtas Yonif 122/TS benar-benar menyentuh masyarakat dan juga para guru serta pelajar yang ada di perbatasan.
“Kami sangat meapreseasi Dansatgas Yonif 122/TS atas dedikasi yang telah dicurahkan melebihi panggilan tugas sebagai prajurit TNI sangat luar biasa pengabdiannya. Selain memberikan pengamana juga membantu mengajar dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia khususnya di Papua,” kata Susanti.
Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Jayapura Abdul Majid, M.Pd, turut meapresiasi dan menyampaikan terimakasih atas perhatian pada guru-guru di hari ulang tahunnya yang ke – 71.
“Kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas segala perhatian TNI pada para guru-guru,” katanya.
Lagu “Hymne Guru dan Terima Kasih Guruku” berkumandang pada kegiatan tersebut menyelimuti rasa haru ditambah Dansatgas membacakan puisi ciptaannya, sehingga membuat para guru terharu dan ada yang meneteskan air mata.[DED]