TRANSINDONESIA.CO – Artis peran Agni Pratistha belakangan ini sibuk luar biasa. Selain muncul di acara tayangan langsung televisi, nonton bareng, juga berkunjung ke sejumlah media.
“Kita bagi-bagi (bersama pemeran Pinky Promise lainnya). Ada yang ke Cilegon. Tadi saya hadir di acara Inbox,” kata Agni, Kamis 13 Oktober 2016.
Kesibukan Agni dan seluruh pemain Pinky Promise yang mulai tayang di jaringan bioskop seluruh Indonesia mulai 13 Oktober 2016, bukan tanpa alasan.
Didamping Alex Praditya, Programming and Promotion Director dari Muara Prima Entertainment dan sejumlah kru lainnya, Agni bertutur banyak tentang film yang ia bintangi, yang diakui jauh lebih smooth dalam berperan karena pendalaman yang luar biasa sebelum memerankan Kartika Ayu, yang dalam film itu bersahabat dengan Ken (diperankan Dhea Seto), Baby (Alexandra Gottardo), dan Vina (Dea Ananda). Agni berkolaborasi dengan ketiga pemain utama wanita tersebut, yang secara pribadi memiliki karakter kuat, begitu pun secara peran.
Agni juga mengungkapkan suka dukanya melakukan syuting di sejumlah kota berbeda, dengan kondisi budaya dan kehidupan masyarakatnya yang berbeda pula, seperti di Yogyakarta dan Bogor yang jauh lebih dingin. Yang jelas, ada pengalaman yang bisa ditimba dari Pinky Promise. Karena, seperti diucap Agni sebelumnya, bahwa Pinky Promise tak sekadar film yang bersifat menghibur tapi juga memberikan pencerahan seputar kanker yang umum diderita kaum hawa.
Film Pinky Promise merupakan film bergenre drama yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto. Selain Agni, ada sederet bintang yang punya nama yakni Chelsea Islan, Dhea Ananda, Dhea Seto, Derby Romero, Ringgo Agus Rahman, Alexandra Gottardo, dan beberapa lainnya.
Plot Pinky Promise yang diangkat dari novel ini cukup menggigit yakni tentang tentang persahabatan perempuan yang memiliki persoalan hidup berbeda – beda. Salah satunya adalah tentang persoalan menghadapi orang tercinta yang menderita kanker payudara. “Jangan lupa, nonton ya,” pesan pemilik nama lengkap Agni Pratistha Arkadewi Kuswardono, yang namanya mencuat sejak menyandang gelar Puteri Indonesia 2007.[SAF]