Sindikat Pembobol ATM Dibekuk

TRANSINDONESIA.CO – Petugas Polsek Tebet berhasil menangkap empat anggota komplotan pembobol kartu ATM yang beraksi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Kempat pelaku yang yang ditangkap yakni Cholil, 30 tahun, Hartawan, 40 tahun, Yudi, 23 tahun, dan Erik, 20 tahun, ditangkap di kawasan Karawaci, Tangerang, kemaren.

Dari keempat pelaku disita barang bukti struk Bank Mandiri, plastik mika pengganjal ATM, gergaji kecil, dua obeng, buku tabungan, stiker, sepeda motor Nopol B 6090 GVV, dan sepeda motor Honda Beat warna putih Nopol F 6936 IKA.

Kapolsek Tebet, Kompol Nurdin Arrohman, mengatakan penangkapan tersangka berawal dari laporan seorang wirausaha, Syarifah Nurhayati Nasution, yang melaporkan saldo tabungannya dikuras pelaku sebesar Rp117 juta.

Kawanan penguras ATM yang.[Imh]
Kawanan penguras ATM yang.[Imh]
Saat itu, Korban (Syarifah) berada di ATM Bank Mandiri di depan minimarket di Tebet, Jakarta Selatan. Ia panik ketika tiba-tiba ATM miliknya tersangkut dan tak bisa keluar. Saat itu, datang seorang pria menyarakannya menelpon nomor call center seperti yang tertempel di stiker di atas mesin ATM tersebut.

Tak curiga, ia menelpon nomor tersebut. Seorang operator gadungan menyahut lalu meminta nomor pin dan bergegas ke Bank Mandiri terdekat.

“Setelah korban pergi, pelaku melancarkan aksinya, mengambil kartu yang terganjal dengan plastik mika dan obeng lalu melakukan transaksi hingga 10 kali. Uang Rp117 juta pun berpindah dari ATM korban,” ungkap Kapolsek.

Sementara korban yang berada di Bank Mandiri kaget megetahui ATM-nya telah dibobol. Ia lagnsung melapor polisi. “Aksi kawanan ini terekam CCTV. Mereka masuk ke ruang ATM memakai helm, padahal ada larangan menggunakan helm,” katanya.

“Mereka juga membuat striker nomor call center palsu yang ditempel lalu diambil lagi setelah menguras uang korban.”Dalam pemeriksaan, kawanan ini mengaku berbagi tugas dalam beraksi. Ada yang mendekati korban, berpura-pura menjadi operator dan mengeluarkan kartu ATM yang tersangkut di mesinnya.

“Mereka sudah empat kali beraksi di Tebet. Di wilayah lain sudah lebih dari 10 kali. Uang hasil kejahatan dihabiskan untuk pesta narkoba dan kebutuhan keluarga,” katanya.[Imh]

Share