Sudah 16 Jamaah Haji Meninggal
TRANSINDONESIA.CO – Seorang jamaah asal Balapulang, Tegal, Jawa Tengah, Siti Maryam binti Ismail (60) meninggal dunia saat melakukan umroh sunah di Masjidil Haram bersama suaminya.
Menurut keterangan dari Kepala Sektor Khusus Ali Nurokhim, di Mekkah, Minggu 21 Agustus 2016, jamaah dari kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Solo itu meninggal dunia disamping suaminya pada Minggu dini hari pukul 00.59 waktu Arab Saudi.
“Almarhumah meninggal sedang melaksanaan umroh sunah dan pada saat melaksanakan sa’i pada putaran ke enam, almarhumah tiba-tiba merosot dari pegangan suaminya dan terkulai di lantai tempat sa’i,” katanya.
Dalam rangkaian umroh, jamaah harus melakukan tawaf atau tujuh kali mengelilingi Kabah dan sa’i atau tujuh kali berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah.
Siti Maryam berangkat pada Selasa 9 Agustus 2016 dan menyelesaikan ibadah Arbain di Masjid Nabawi Madinah sebelum bergerak menuju Mekkah. Ia beserta rombongannya sampai di Kota Kelahiran Nabi SAW itu pada Kamis 18 Agustus 2016.
Selama di Makkah, ia tinggal di Hotel Manazil Al Hayat, Jarwal dengan nomor pemondokan 806.
Dengan meninggalnya Siti Maryam, maka jumlah jamaah haji yang meninggal di Madinah dan Mekkah menjadi 16 orang.
Selain Siti Maryam yang meninggal di Masjidil Haram, Makkah, seorang jamaah, Muhammad Tahir bin Abdul Razak (68) meninggal pada Sabtu 20 Agustus 2016 di Rumah Sakit Arab Saudi Madinah.
Muhammad Tahir meninggal dunia pada pukul 12.15 waktu Arab Saudi. Ia berasal dari embarkasi Batam kloter 011 dengan nomor paspor B3236096.
Sebelumnya telah dilaporkan 14 jamaah meninggal dunia di Madinah yaitu Senen bin Dono Medjo (79) daro kloter 007 Embarkasi Surabaya, Siti Nurhayati binti Muhammad Saib (68) dari kloter 002 Embarkasi Aceh, Martina binti Sabri Hasan (47) kloter 006 Embarkasi Batam, Khadijah Nur binti Imam Nurdin (66) kloter 004 Embarkasi Aceh, Sarjono bin Muhammad (60) kloter 006 Embarkasi Batam, Oom Eli Asik (66) dari kloter 003 Embarkasi Jakarta-Bekasi, dan Dijem Djoyo Kromo usia 53 tahun dari kloter 018 Embarkasi Solo.
Selanjutnya adalah Nazar Bakhtiar bin Batiar yang berusia 82 tahun dari kloter pertama Embarkasi Padang, Juani bin Mubin Ben yang berusia 61 tahun, jamaah dari kloter 006 Embarkasi Aceh, Asma binti Mian yang berusia 78 tahun, Tasniah binti Duratim Dakem (73) jamaah dari kloter tiga Embarkasi Padang dan Jamaludin bin Badri Kar (58) jamaah dari kloter lima Embarkasi Palembang.
Kemudian Abdullah bin Umar Gamyah (68) dari kloter pertama Embarkasi Aceh dan Rubiyah binti Mukiyat Muntari (71) dari kloter 20 Embarkasi Surabaya.[Ant/Fen]