TRANSINDONESIA.CO – Amerika Serikat telah mengirim 15 tahanan Guantanamo ke Uni Emirat Arab – transfer tunggal terbesar selama pemerintahan Presiden Barack Obama.
Dengan pengiriman 12 warga negara Yaman dan tiga warga Afghanistan itu, maka kini tersisa 61 tahanan di fasilitas penjara Amerika Serikat di Kuba itu. Sebagian besar tawanan itu ditahan tanpa dikenakan tuduhan atau diproses pengadilan selama lebih dari satu dekade.
Presiden Obama ingin menutup penjara Guantanamo sebelum masa jabatannya berakhir. Gedung Putih juga ingin memindahkan sisanya ke AS – tetapi Kongres menentang.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (15/7), Pentagon mengatakan, “Amerika Serikat berterima kasih kepada pemerintah Uni Emirat Arab atas sikap dan tekad kemanusiaan negeri itu untuk mendukung upaya AS untuk menutup fasilitas penahanan di teluk Guantanamo kemanusiaan.”
Pada bulan April, sembilan tahanan Yaman telah dikirim ke Arab Saudi.Penjara Teluk Guantanamo terletak di dalam pangkalan angkatan laut Amerika di tenggara Kuba.
Mantan Presiden AS George W. Bush membuka penjara itu untuk menahan tersangka teror asing setelah serangan 11 September 2001 di AS.
Fasilitas, yang menelan biaya US$445M (sekitar Rp6,5 triliun) setiap tahun untuk pengelolaannya, pernah menampung hingga 700 tahanan. Bulan Februari lalu Gedung Putih menyampaikan rencana untuk menutup kamp tersebut kepada Kongres.[Bbc/Fen]