Petenis Inggris ”Diracun” saat Turnamen Wimbledon?
TRANSINDONESIA.CO – Polisi sedang menyelidiki klaim bahwa seorang petenis remaja Inggris diracun di Wimbledon bulan lalu.
Gabriella Taylor, 18, menghabiskan empat hari waktunya dalam perawatan intensif setelah menjadi sakit selama pertandingan perempat final remaja perempuan.
Scotland Yard mengatakan telah menerima laporan dugaan peracunan dengan ‘maksud membahayakan kehidupan’ atau menyebabkan luka berat.
Milena Taylor, ibu sang petenis, memngukuhkan kepada BBC bahwa masalah itu sedang ditangani oleh polisi.
Ia juga mengatakan kepada Daily Telegraph bahwa putrinya sudah ‘dekat dengan kematian.’
Petenis itu tinggal ‘di lingkungan yang benar-benar sehat’ dan karenanya ‘tidak mungkin’ baginya untuk sekedar jatuh sakit biasa, katanya kepada surat kabar itu.
Pekan lalu pemain yunior itu berbicara kepada BBC Sport tentang penyakit misterius yang menjangkitinya selama turnamen. Ia mengatakan: “Itu adalah pengalaman yang mengerikan, peristiwa terburuk dalam hidup saya.”
Sebuah pernyataan polisi mengatakan laporan tuduhan tersebut diterima oleh petugas pada tanggal 5 Agustus, tentang dugaan perbuatan pidana di sebuah alamat di Wimbledon antara 1 dan 10 Juli. “Tidak diketahui di mana atau kapan racun itu tertelan,” tambah juru bicara polisi.[Bbc/Nov]