Penolakan Relokasi Mandiri Korban Erupsi Sinabung Ricuh, Satu Orang Tewas

TRANSINDONESIA.CO – Rencana pembangunan relokasi mandiri untuk 1.683 kepala keluarga (KK) masyarakat korban erupsi Gunung Sinabung di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, berakhir rusuh mengakibatkan satu orang tewas.

“Kerusuhan tersebut akibat mendapat penolakan masyarakat Desa Lingga. Berbagai upaya telah dilakukan banyak pihak, namun masyarakat Desa Lingga tetap menolak pembangunan hingga saat,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya kepada Transindonesia.co, Sabtu (30/7/2016).

Menurut Sutopo, terjadi konflik dan berujung pada kerusuhan antara aparat dengan masyarakat pada Jumat (29/7/2016).

Suasana bersetegang antara warga korban erupsi Gunung Sinabung dengan pengembang lahan relokasi mandiri tahap kedua.[Bay]
Suasana bersetegang antara warga korban erupsi Gunung Sinabung dengan pengembang lahan relokasi mandiri tahap kedua.[Bay]
“Satu orang meninggal dunia (Abdi Purba) dan satu oramg kritis (Ganepo Tarigan dirawat di rumah sakit Medan akibat kerusuhan tersebut,” katanya.

Dari laporan Polres Karo kata Sutopo, kronoligi terjadinya kerusuhan pada Jumat (29/7/2016) di lahan Relokasi Mandiri Tahap- II Desa Lingga, terjadi pengerusakan dan pembakaran alat betat excavator merek Hitachi dan tenda Pos Polisi yang dibangun untuk mengantisifasi bentrok antara pengembang, masyarakat pengungsi Desa Gurukinayan, Desa Berastepu kontra masyarakat Desa Lingga yang dilakukan oleh masyarakat desa Lingga.[Bay]

Share