Empat Menetri Sepakat Percepat Pengadaan 2 Juta Hektare Lahan Pangan Terintegrasi

TRANSINDONESIA.CO – Pemerintah sepakat mempercepat pengadaan lahan seluas dua juta hektare lahan untuk produksi pangan strategis terintegrasi. Lahan di antaranya akan digunakan untuk produksi gula, jagung dan sapi.

Hal tersebut disepakati empat kementerian yakni Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau Badan Pertanahan Nasional (BPN). Rapat juga berkoordinasi dengan BUMN Bidang Agro.

“Insya Allah atas arahan Pak Presiden, dalam waktu dua minggu izin sementara kita terbitkan dalam waktu dekat,” kata Mentan Amran seusai rapat koordinasi di Kementan, Senin (18/7/2016).

Lahan pertanian.(dok)
Lahan pertanian.(dok)

Khusus untuk produksi gula dengan tanam tebu, lanjut Amran, telah disediakan lahan seluas 380 ribu hektare. Sebanyak 30 perusahaan siap berinvestasi untuk pembiayaan pertanaman, dan 15 perusahaan siap investasi untuk pabrik pengolahannya. “Mereka sudah investasi kurang lebih 2-4 ribu hektare,” katanya.

Investasi di bidang produksi gula akan terus dioptimalkan seiring produktivitas tebu yang terus ditingkatkan. Di antaranya untuk pembangunan pabrik yang idle capacity dengan kapasitas 10 ribu TCD. Pabrik-pabrik gula telah tersedia di Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi dan NTB.

Amran optimistis, peningkatan produksi gula akan mampu membuat Indonesia dapat memenuhi kebutuhan gula nasional secara mandiri, baik gula konsumsi maupun gula mentah. Hingga kini pemerintah masih mengandalkan impor untuk pemenuhan kebutuhan raw sugar.

Contoh terdekat, pemerintah memutuskan impor gula mentah sebanyak 381 ribu ton guna menjaga stok dan stabilisasi harga. Namun hingga kini praktik impor belum terealisasi karena dikhawatirkan mengganggu harga gula di tingkat petani.

Dalam perencanaannya, gula mentah akan diimpor oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X. Setelah produk impor sampai, gula akan dialokasikan untuk PTPN IX 41 ribu ton, PTPN X 115 ribu ton, PTPN XI 100 ribu ton, PTPN XII 25 ribu ton, PT PG Rajawali I 48 ribu ton dan PT PG Rajawali II 52 ribu ton. Gula impor akan diolah lebih lanjut menjadi gula kristal putih (GKP).[Rol/Lin]

Share
Leave a comment