Kekuasaan adalah Kepercayaan

TRANSINDONESIA.CO – Kekuasaan yang dibangun dengan cara merekayasa untuk menciptakan kondisi sehingga seolah-olah atau seakan penuh dengan sesuatu yang membutuhkan kehadiran dirinya sebagai pemimpin atau pemegang kekuasaan. Maka suatu ketika, kedok ini akan terbongkar.

Tatkala kekuasaan diperoleh dengan cara-cara tidak wajar, maka tidak akan bertahan menghadapi badai atau serangan. Para penguasa atau pemimpin yang dibangun dari akar rumput dan mampu membangun kepercayaan, dialah pemimpin yang akan terus bertahan dan mampu mengalahkan lawan-lawannya atau menguasai situasi.

Penguasa produk rekayasa akan memiliki kelemahan sebagai: 1.Produk hutang budi, 2.Dipaksakan, 3.Money politik/pendekatan uang, 4.Sarat dengan penyimpangan yang direkayasa.

Ilustrasi
Ilustrasi

Keempat point tersebut menunjukkan refleksi dari KKN. Apapun yang dilakukan atau yang diperolehnya akan mudah dirontokkan dari segi administrasi, hukum, kompetensi, tingkat kepercayaan maupun tingkat korupsi.

Itu pulalah yang mereka (kelompok-kelompok mafia ) lakukan untuk menyerang atau menjatuhkan lawan-lawan atau orang-orang yang mengganggu kemapanan.

Tatkala pemimpin atau penguasa produk rekayasa maka tidak akan tahan dan bisa rontok beserta kroninya. Para mafia dan kroninya merekayasa dengan segala cara untuk mendominasi, menguasai sumber daya.

Mereka merasa kuat di atas namun lemah di bawah. Bagai jaringan kabel listrik nampak jelas keterlibatan dan penerapan pola patron – kliennya-.

Tatkala hilir terungkap maka bagai menarik aliran kabel kemana god fathernya akan terungkap dan terus menguak siapa sebenarnya perekayasa sistem. Mereka menimbulkan kebusukan sehingga tidak mendapatkan kepercayaan dari kaum kebanyakkan.

Kekuasaan mereka semua karena dibangun dari uang, paksaan, ancaman dan menciptakan kondisi ketergantungan kepada mereka. Kaum lemah tahu hanya tidak tahu kepada siapa akan mengadu dan marah.[CDL-14072016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share