Jalur Mudik Trans Sumatera Rawan Kecelakaan

TRANSINDONESI.CO – Tiga ruas jalan lintas Trans Sumatera dari Lampung menuju kota-kota besar di Sumatera, rawan kecelakaan kendaraan. Jalan yang bergelombang, tak ada marka jalan, dan minimnya lampu jalan dan rambu lalu lintas jalan, menjadi keluhan para supir lintas Sumatra.

Pemudik yang akan pulang kampung di kota-kota Sumatera dari Jawa dan Bali, dapat melintas di tiga jalan lintas Sumatra di Lampung. Yakni jalan lintas tengah (jalinteng), jalan lintas timur (jalintim), dan jalan lintas barat (jalinbar).

Tiga ruas jalan andalan tersebut saat ini kondisinya terpantau banyak bergelombang, kekurangan lampu jalan, dan minim marka jalan. Sedangkan jalan rusak dan berlubang sudah berkurang, karena sebagian sudah ditambal, meski tidak permanen.

Pembangunan Trans Sumatera.[Dok]
Pembangunan Trans Sumatera.[Dok]
Menurut Rusdi, supir mobil pribadi asal Palembang, kondisi jalintim umumnya sudah tidak berlubang karena sudah ada penambalan. Namun, kondisi jalan yang menghubungkan Sumatra Selatan (Sumsel) dan Lampung, banyak bergelombang dan tidak ada marka jalan baik pembatas maupun garis jalan.

“Kalau berjalan malam hari, patokan biasanya marka jalan. Tapi ini tidak ada dan jalanan gelap rawan kecelakaan,” katanya, kemaren.

Jalan bergelombang juga terjadi di jalinteng. Para pemudik berkendaraan mobil harus ekstra hati-hati karena jalan bergelombang dapat menyebabkan kondisi kendaraan tidak stabil saat melaju dengan kencang.

Menurut Edison, warga Kotabumi, jalan bergelombang membuat laju kendaraan terhambat. “Bermobil tidak bisa cepat, karena khawatir kurang keseimbangan karena jalan bergelombang,” ujarnya.

Sedangkan ruas jalimbar Lampung–Bengkulu saat musim penghujan rawan longsor. Bila pemudik dari Lampung menuju Bengkulu melalui Kotaagung, kondisi jalan baik, namun rawan longsor saat hujan turun. Begitu juga bila melewati dari Bukit Kemuning (Lampung Utara) menuju Liwa dan Krui, kondisi perbukitan juga rawan longsor.[Rol/Dri]

Share