Niat Sang Pemimpin

TRANSINDONESIA.CO – Pemimpin yang layak dihormati dan dikenang sepanjang hayat adalah pemimpin yang mampu mewujudkan, mimpi, niat baiknya menjadi kenyataan.

Niat baik sang pemimpin adalah, memperbaiki kesalahan, memberdayakan potensi yang ada, memberikan solusi, mampu menghadapi tuntutan tantangan, harapan bahkan ancaman di masa kini serta mampu menyiapkan masa depan yang lebih baik.

Mengapa niat baik sang pemimpin yang menjadi fokus dari segala kegiatan dalam birokrasi? Karena penjurunya adalah pada kebijakan-kebijakan yang dibuatnya.

Ilustrasi
Ilustrasi

Tatkala para pemimpin di semua lini memiliki niat luhur, nyali yang tinggi dan keberanian untuk mewujudkanya menjadi kenyataan, maka sang pemimpin telah menorehkan tinta emas dalam sejarah.

Pemimpin pada saat memimpin itulah kesempatan untuk mengemban amanah yang dipercayakan kepadanya. Pemimpin yang baik dan benar adalah pemimpin yang nyalinya besar untuk mewujudkan niat baiknya dan menghambat atau membabat niat-niat jahat yang mungkin terjadi.

Tatkala pemimpin tidak memiliki niat baik dan nyali untuk mewujudkan dan membabat niat-niat jahat, sebenarnya ia sudah menjadi penjahat. Kekalahan, ketidak mampuanya, dan kesalahanya menyebabkan sengsara banyak orang.

Pemimpin memang bukan orang sembarangan asal diberi kesempatan dan kepercayaan namun dialah orang-orang yang bernyali mewujudkan niat baiknya dan berani memberatas segala niat jahat. Dengan menutup semaksimal mungkin kesempatan-kesempatan yang ada.

Tatkala sang pemimpin takut, ragu atau bahkan permisive atas niat jahat maka sang pemimpin telah mensia siakan kesempatan dan amanah yang dipercayakan kepadanya. Ia tak layak dikatakan pemimpin, tak akan juga dikenang dalam sejarah.

Karena ia telah menorehkan luka batin bagi banyak orang. Pemimpin itu memang bernyali sebagai Senopati Ing Alogo. Spiritualnya adalah sebagai Sayidin Panoto Gomo dan mampu merefleksikan hidupnya sebagai khalifatuloh.[CDL-11052016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment