DPRD Minta Aparat Tindak Tengkulak Menjelang Ramadhan
TRANSINDONESIA.CO – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, daerah pemilihan Kabupaten Bekasi, H.Syahrir,SE, geram dengan kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) yang terjadi di pasar tradisional menjelang bulan Ramadhan ini.
Dikatakannya, menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri sudah menjadi tradisi para tengkulak yang memanfaatkan situasi tersebut dengan menimbun kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) yang akan di jual dengan harga lebih tinggi.
“Ini tradisi lama para tengkulak yang harus ditekan dan ditindak tegas. Bila didapat tengkulak menimbun sembako aparat tidak perlu segan-segan untuk menindak tegas. Tengkulak itu sama dengan penjahat yang menyengsarakan warga, hanya mencari keuntungn pribadi,” geram Syahrir saat dihubungi, Senin (23/5/2016).
Hal ini dikatakan Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat itu saat dikonfirmasi Posbekasi.com prihal terjadinya kenaikan harga sembako di pasar tradisional mencapai 15 persen. Kenaikan harga sembako ini diketauhi saat Polsek Setu melakukan sambang pasar di Pasar Serang Taman Rahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (21/5/2016).
Sebelumnya, Kepala BKPM Griya Pratama Mas Cikarageman, Aiptu Edison Sitorus, yang melaksanakan perintah Kapolsek Setu, AKP Agus Rohmat,SH, untuk melakukan sambang pasar pada Sabtu (21/5/2016), telah terjadi kenaikan harga sembako.
Junaedi, pedagang sembako di Pasar Serang Blok A1/19 kepada Ediaon Sitorus mengaku harga sembako di pasar tempat dia berdagang telah merangkak naik.
“Saat ini harga sembako sudah naik sekitar 15 persen, pada bulan puasa kenaikan bisa mencapai 25 persen,” kata Junaedi.[Idh]