TRANSINDONESIA.CO – 23 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi hanyut ketika sedang berlibur di pemandian air dua warna di Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
, Kepala Kantor SAR Medan Zainul Thahar mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi tersebut pada Minggu (15/5) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Dari 23 mahasiswa yang hanyut tersebut, tujuh diantaranya berhasil diselamatkan, sedangkan satu orang ditemukan telah meninggal dunia.

“Sejumlah 15 mahasiswa lainnya masih dalam pencarian,” katanya, Senin (16/5/2016).
Setelah menerima informasi tersebut, Kantor SAR Medan menurunkan empat tim untuk membantu dalam mencari dan menyelamatkan mahasiswa yang hanyut.
Tim SAR tersebut ikut dibantu delapan tim potensi SAR dari berbagai kalangan, termasuk dari Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala).
Meski demikian, Zainul Thahar belum dapat memberikan keterangan lebih rinci mengenai nama dan asal perguruan tinggi mahasiswa yang hanyut tersebut.
Namun, berdasarkan informasi di lapangan, mahasiswa yang hanyut itu berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Flora dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Nama-nama mahasiswa Stikes Flora yang hanyut disebutkan, Zulham, Alhakim, Ningsih, D Sihombing, Ira, Mehda, Fali, Ikbal, Agam, Gusti, Mirza, Dian, Mordang, Kiki, Dwi, dan Ayu.
Adapun mahasiswa UMSU yang disebutkan hanyut bernama Gunawan, Siti, dan Eka. Sedangkan dua lagi adalah pemandu yakni P Gurusinga dan Tio.[Ant/Don]