SAR Kenya Cari Korban Bangunan Ambruk di Kenya, Sudah 12 Tewas

TRANSINDONESIA.CO – Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) di ibukota Kenya, Nairobi, sedang mencari para korban setelah banjir menyebabkan bangunan enam lantai ambruk, menewaskan sedikitnya 12 orang dan memerangkap sejumlah orang.

Pihak berwenang hari Sabtu (30/4/2016) mengatakan lebih dari 134 orang telah diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. Palang Merah Kenya mengatakan 150 unit di dalam bangunan itu dan rumah-rumah di dekatnya juga terkena dampaknya.

Bangunan tempat tinggal itu terletak di permukiman miskin dan padat penduduk di Huruma, Nairobi.

Petugas penyelamat mencari penghuni yang ditakutkan terperangkap dalam puing-puing bangunan yang ambruk akibat hujan deras di Nairobi, Kenya, pada Sabtu (30/4/2016).[Rts]
Petugas penyelamat mencari penghuni yang ditakutkan terperangkap dalam puing-puing bangunan yang ambruk akibat hujan deras di Nairobi, Kenya, pada Sabtu (30/4/2016).[Rts]
Hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor di banyak wilayah di kota itu sehingga menyulitkan tim SAR mencapai lokasi.

Presiden Uhuru Kenyatta mengunjungi lokasi bencana dan memerintahkan agar para pemilik bangunan ditangkap.

Kenyatta telah memerintahkan dilakukannya audit atas setiap bangunan di negara itu tahun lalu setelah delapan bangunan ambruk, menewaskan sedikitnya 15 orang. Sebuah laporan dari Perhimpunan Arsitektur Kenya memperkirakan bahwa separyh struktur di Nairobi tidak sesuai standar.

Bertambahnya kelas menengah di Kenya telah menyebabkan naiknya permintaan akan perumahan di kota itu, tetapi bahan-bahan bangunan yang digunakan dalam pembangunan baru-baru ini dipertanyakan setelah beberapa bangunan ambruk dalam setahun lalu, menewaskan belasan orang.[Voa/Fen]

Share