Gagal Panen, Petani Jagung Karo Merugi Rp20 M

TRANSINDONESIA.CO – Kemarau panjang melanda Kabupaten Karo, Sumatera Utara, membuat petani jagung di 6 kecamatan baru kali pertama ini mengalami gagal panen terbesar sejak 40 tahun terakhir akibat kemarau.

Sebanyak 20 ribu hektar lahan jagung yang masa tanam sudah dua bulan terpaksa dimusnahkan akibatnya kerugian mencapai puluhan miliar itu terpaksa dialami petani.

Petani jagung di Kecamatan Tigabinanga, Mardinding, Lau Baleng, Juhar, Munte dan Kuta Buluh,

Ketua komunitas petani jagung Karo, Pekat Brahmana melalui Sekretaris, Sapta Sebayang dan Bendahara Fredy Sebayang mengatakan, luas pertanian jagung di enam kecamatan itu 65.000 hektar yang gagal panen mencapai 20.000 hektar.

Trans Global

Lahan pertanian jagung di Karo, Sumatera Utara, gagal panen dimusnahkan dengan metraktor.[Don]
Lahan pertanian jagung di Karo, Sumatera Utara, gagal panen dimusnahkan dengan metraktor.[Don]
“Sebgian masih dapat diselamatkan, itupun bila kemarau tidak berkepanjangan dan hujan segera turun,” terang Sapta, Rabu (13/4/2016).

Sedngan jagung yang gagal panen dilakukan pemusnahan dengan cara metraktor untuk dijadikan makanan ternak sapi.

“Kerugian gagal panen dari 20 ribu hektar itu mencapai Rp20 miliar. Dimana masa tanam untuk perhektar termodal Rp10 juta rupiah,”katanya.

Dia berhrap Dinas Pertanian Karo dapat membantu petani jagung dengan memberi bibit secara gratis agar petani kembali dapat menanam dan membantu permodalannya.[Don]

Share