Ocehan Ahok Tuding BPK Ngaco

TRANSINDONESIA.CO – Sehari kemaren Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok nyaris tidak bekerja untuk rakayat Jakaarta. Pasalnya selama 12 jam dia digarap dan menjalani pemeriksaana penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pemeriksaannya itupun diakibatkan audit Badan Pemeriksa Keunagan (BPK) hingga dia meyebut lembaga negara tersebut ngaco dalam mengaudit pembelian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras, Jakarta Utara.

Ahok mendatangi gedung KPK pukul 09.00 dan baru keluar pada pukul 21.00 menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan penyelewengan dana pembelian lahan RS Sumber Waras yang diduga merugikan unag negara Rp191 miliar.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diperiksa KPK terkait korupsi Rumah Sakit (RS) Sumber Waras.[Ist]
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diperiksa KPK terkait korupsi Rumah Sakit (RS) Sumber Waras.[Ist]
“Ini dokumen yang dibawa persis yang kita bawa untuk BPK. Semua yang sudah pernah kita bawa ke BPK,” kata Ahok sebelum menjalani pemeriksaan, kemaren.

Ditanya wartawan, Ahok mengoceh dan meyakini tidak ada kerugian negar mencapai Rp 191 miliar seperti audit BPK, bahkan menyebutkan hasil audit investigasi itu ngaco.

“Makanya itu kan audit BPK dan KPK udah pernah minta audit investigasi. Sekarang justru saya mau mereka mau nanya apa? Orang Audit BPK-nya ngaco gitu kok,” oceh Ahok.

Dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras diperkirakan menyebabkan kerugian berdasarkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK. Dimana Pemprov DKI Jakarta dinilai salah dalam menentukan patokan harga nilai jual objek pajak (NJOP), sehingga nilai yang dibayarkan Pemprov DKI dinilai mengalami penggelembungan.

Pemprov DKI merujuk pada NJOP di Jalan Kyai Tapa senilai Rp20 juta. Padahal seharusnya, menurut BPK, ajuan harga beli dapat didasarkan pada nilai NJOP di Jalan Tomang Utara yang hanya Rp7 juta.

Sejak lama kasus pembelian RS Sumber Waras tersebut mendapat perhatian besar masyarakata Jakarta yang sampai saat Ahok menjalani pemeriksaan gelombng aksi mendesak KPK untuk menangkap Ahok msaih berlanjut.

Hampir setiap hari berbgaia elemen masyarakata Jakarta berdemo di depan gedung KPK memint KPK mengusut tuntas korupsi ung negara dari penjualan RS Sumber Wara[Dod]

Share