Jebakan Batman dalam Birokrasi: Kambing Hitam dan Menghakimi

TRANSINDONESIA.CO – Jebakan Batman, istilah jebak menjebak sebagai kegiatan untuk menjatuhkan, memasukan perangkap dan serta membuat kambing hitam dalam birokrasi. Sehingga dapat dihakimi atau dijatuhkan.

Jebak menjebak dalam birokrasi sangat kental, untuk menjadi penghakiman dan membuat yang terjebak merasa bersalah dan terpojok serta mudah dihakimi.

Pada jabatan-jabatan yang posisi basah atau strategis akan dikuasai kaum kroni, dan banyak jebakan yang bisa menjatuhkan atau membuat orang yang tidak disukai terjerembab.

Ilustrasi
Ilustrasi

Jebakan Batman memang bervariasi bisa dalam administrasi, operasional, hukum bahkan moral sekalipun, bisa dikemas dengan berbagai cara baik langsung maupun dengan media.

Bagi kaum mafia birokrasi untuk mempertahankan kroninya dan mengusir kaum-kaum yang tidak sepaham dengan mereka jebakan batman akan terus dilakukan dan menjadi kebanggaan. Dengan tujuan membuat orang tidak betah, manut atau dibuat takut.

Lingkaran setan dalam kroni mafia birokrasi sangat luar biasa, mereka bisa menjatuhkan dengan tangan orang lain maupun pendekatan uang. Bisa memaksa pimpinan memainkan cerita sesuai dan sesuka skenarionya. Mengapa demikian? Karena mereka memegang kartu matinya dan hutang budi.

Jebakan Batman akan membuat sistem menjadi tidak fair “jeruk makan jeruk”. Silent suicide  merusak sistem birokrasi yang sehat dari dalam.

Pembusukan dan pelemahan dari dalam akan terus tumbuh dan berkembang membuahkan birokrasi yang tidak adil.

Sistem-sistem yang sarat KKN akan terus mempertahankan status quo. Jebak-menjebak adalah kejahatan birokrasi yang akan saling menggerus satu sama lain.

Kambing hitam, penghakiman, ketakutan merasa teracam akan menjadi aura birokrasi yang tidak adil dan refleksi kuasanya mafia birokrasi.[CDL-12042016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment