Kebijakan yang Tersandera, Kebijaksanaan untuk Siapa?

TRANSINDONESIA.CO – Kebijakan merupakan keputusan yang bijaksana sebagai pilihan yang diambil dan diyakini sebagai keputusan terbaik atas dasar berbagai sudut pandang/pendekatan.

Kebijakan yang bijaksana dapat dilihat manfaat dan kegunaanya:

  1. Untuk memajukan kepentingan umum dan kemaslahatan banyak orang/sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
  2. Untuk menyelamatkan dan mencegah berbagai konflik yang dapat menghambat, merusak bahkan mematikan produktifitas.
  3. Pilihan jalan tengah untuk menjaga nama baik atau sebagai solusi saling menerima/win-win solution.
  4. Pilihan terbaik untuk mempertahankan harkat dan martabat manusia, harga diri maupun kedaulatan.
  5. Pilihan terbaik memodernisasi untuk menuju masa depan dan mengatasi berbagai perubahan sosial yang begitu cepat.
  6. Demi keadilan sosial.
Ilustrasi
Ilustrasi

Unsur-unsur keputusan bijaksana di atas bisa saja menjadi tersandera dan menjadi kepentingan-kepentingan politik, menyelamatkan pejabat/penguasa, kroni dan banyak orang yang terlibat atas sesuatu kejadian.

Kebijakanya menjadi tidak bijaksana karena tertekan, terancam dan ada keterpaksaan diambil keputusan yang sebenarnya menghianati rasa kemanusiaan, keadilan, dan harga diri suatu kelompok pencari keadilan bahkan suatu bangsa.

Kebijakan yang tersandera menjadi tiada lagi daya dan kekuatan serta kewibawaanya. Semua menguap demi memenui tekanan, ancaman dan permintaan-permintaan.

Pengambil kebijakan dibutuhkan keberanian, pengetahuan yang luas, memiliki kewibawaan, memiliki soft and hard power dan merdeka/bebas nilai/kepentingan.

Tatkala tidak memiliki hal-hal tersebut, jangankan menjadi berani dan berwibawa, apa yang diputuskan tidak diketahuinya. Tentu saja kebijakannya bukanlah sesuatu yang bijaksana karena telah memihak yang bisa menyanderanya.[CDL-07042016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share