Romo: Ahok Bukan Gubernur untuk Orang Miskin Tapi Gubernur untuk Pengusaha

TRANSINDONESIA.CO – Anggota Dewan Penasihat DPP Partai Gerindra Romo HR Muhammad Syafi’i mengatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan mencalonkan diri kembali pada Pemilihan Kepala Daerah 2017, bukan sosok gubernur yang pro terhadap rakyat miskin.

“Ahok saya nilai bukan gubernur untuk orang miskin, bukan gubernur untuk orang yang susah, bukan gubernur untuk orang yang sopan santun. Ahok tidak peduli pada kesusahan orang-orang miskin,” ujar Romo HR Muhammad Syafi’i yang akrab disapa Romo Syafi’I seperti dilansir BBC.

Menurut dia, Ahok selama memimpin Jakarta tidak membuat kebijakan-kebijakan yang membela kepentingan orang miskin. Ahok juga memajukan perekonomian kaum miskin ibu kota. “Ahok tidak membuat solusi atau alternatif dari kebijakannya yang menggusur dan menghilangkan mata pencaharian kaum miskin,” kata Romo Syafi’i.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.[Ist]
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.[Ist]
Romo Syafi’i mengatakan selama ini tidak ada data yang menyebutkan bahwa Ahok menyejahterakan rakyat miskin Jakarta. “Mana ada Ahok membela orang miskin. Ahok tidak menyejahterakan orang miskin. Ahok tidak sejalan dengan kepentingan orang miskin,” ujarnya.

Ahok, kata Romo Syafi’i, telah meninggalkan rakyat miskin Jakarta dengan kebijakan-kebijakannya yang tidak pro kepada kaum miskin.

Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat itu menyatakan Ahok hanya pro pada kalangan orang-orang berduit. “Ahok itu gubernur untuk orang kaya, untuk kalangan pengusaha. Ahok hanya membela kepentingan pengusaha,” kata Romo Syafi’i.

Romo Syafi’i mencontohkan keberpihakan Ahok pada kalangan pengusaha terlihat saat melakukan penggusuran kawasan pemukiman miskin yang berada pada jalur hijau. “Bangunan-bangunan milik pengusaha besar yang berada di kawasan jalur hijau tidak digusur oleh Ahok,” ujar dia.

Romo Syafi’i menambahkan Ahok yang memilih maju melalui jalur independen dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, mendapat banyak dukungan dana dari kalangan pengusaha. “Bukan hanya dari pengusaha dalam negeri saja tapi juga pengusaha di luar negeri,” kata Romo Syafi’i.

Karena itu, ujar dia, Partai Gerindra tidak mungkin mendukung Ahok lagi dalam pilkada mendatang. “Kalau Ahok tidak mungkin kami dukung,” ucap Romo Syafi’i.

Politikus Partai Gerindra lainnya, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mengatakan partainya tidak mempermasalahkan sama sekali atas rencana Ahok yang bakal maju dalam Pilgub Jakarta 2017 melalui jalur independen. “Itu hak beliau,” ucap Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang akrab disapa Sara.

Sara yang duduk sebagai anggota Komisi VIII DPR ini mengatakan partainya saat ini masih terus mencari bakal calon gubernur Jakarta yang akan diusung. “Kami akan memilih kader yang terbaik untuk memimpin Jakarta nanti,” tutur Sarah.[Dod]

Share