TRANSINDONESIA.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Riau, Rabu (16/03/2016) siang menyebutkan, kalau suhu di Kota Bertuah berkisar di angka 32 hingga 34 derajat celcius. Ini masih diangka normal, meski panasnya terasa sangat terik dan menyengat.
Kepala BMKG stasiun Pekanbaru, Sugarin kepada wartawan menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuat Pekanbaru terasa lebih terik, meski suhu masih dalam kategori normal. “Sebenarnya kalau dari segi angka, ini normal cuma terasa sangat panas ya,” jawabnya.
“Bisa disebabkan makin berkurangnya lahan hijau yang mampu menyerap hawa panas. Selain itu faktor iklim beberapa daerah disekitar Kota Pekanbaru,” kata Sugarin menguraikan. “Walau sebagian hujan kan tidak menyeluruh. Itu juga bisa jadi penyebab,” terangnya.

Saat ini Riau memang tengah berada pada siklus kemarau yang diprediksi bakal terjadi sampai April nanti. Dikhawatirkan itu dapat memicu terjadinya bencana kebakaran lahan dan hutan sehingga menimbulkan asap. “Apalagi di Meranti, itu curah hujan sangat minim, kalaupun ada intensitas dan durasinya pendek,” katanya.
BMKG Pekanbaru, sambungnya, sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mewaspadai dampak tersebut, lantaran potensi munculnya asap bisa terjadi imbas dari kebakaran lahan dan hutan. “Jadi jangan bertumpu pada hujan saja, karena memang intensitasnya kurang sekali,” tegas Sugarin.
“Kalau tidak segera diatasi, ya bisa jadi asap bakal ada lagi, sebab hujan tidak menyeluruh sehingga lahan mudah kering,” jelasnya.[Sbr]