Kapolsek Setu Minta Petani Laporkan Pupuk Palsu dan Waspada Banjir Serta DBD

TRANSINDONESIA.CO – Kapolsek Setu, AKP Agus Rohmat,SH, meminta masyarakat mewaspadai banjir pada musim penghujan saat ini dan mengantisipasi penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Selain itu dia menghimbau petani untuk tidak membeli pupuk diluar Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

“Meskipun hampir tidak ada wilayah yang menjadi langgan banjir besar di Kecamatan Setu, tapi tetap perlu mewaspadainya terutama pada musim puncak penghujan hingga bulan Febuari mendatang,” kata Agus Rohmat pada Rapat Mingguan Muspika Setu yang dihadiri seluruh Tiga Pilar Kecamatan Setu dan seluruh Kepala Desa berlangsung di Aula Desa Muktijaya, Jalan Siliwangi, Babakan Gaok, Setu, Rabu (27/1/2016).

Begitu juga pada saat ini Kecamatan Setu menjadi salah satu derah terserang DBD yang kasusnya mencapai hampir 100 kasus, membuat Bupati Bekasi, Dr.Hj.Neneng Hasanah Yasin, yang langsung datang meninjau dan belangsungkawa kepada keluarga korban meninggal dunia di Desa Taman Sari pada Jumat (22/1/2016) lalu.

“Penularan DBD juga menjadi perhatian kita bersama untuk memberantasnya agar wilayah ini menjadi bebas DBD,” kata Agus Rohmat.

Rapat Mingguan Muspika Setu yang dihadiri seluruh Tiga Pilar Kecamatan Setu dan seluruh Kepala Desa berlangsung di Aula Desa Muktijaya, Jalan Siliwangi, Babakan Gaok, Setu, Rabu (27/1/2016).(Yan)
Rapat Mingguan Muspika Setu yang dihadiri seluruh Tiga Pilar Kecamatan Setu dan seluruh Kepala Desa berlangsung di Aula Desa Muktijaya, Jalan Siliwangi, Babakan Gaok, Setu, Rabu (27/1/2016).(Yan)

Selin itu, Agus Rohmat mengingatkan pada seluruh kepala desa untuk menghimbau para petani diwilayahnya agar tidak membeli pupuk subsisi diluar Kecamatan Setu.

“Selain kita lebih memudahkan untuk memantau terjadinya penyalahgunaan atau pupuk palsu yang dapat merugikan petani,” kata Agus.

Meski sampai saat ini belum ada laporan mengenai peredaran pupuk palsu tetapi perlu diwaspadai bersama.

“Di wilayah Setu ini sudah tersedia berbagai pupuk mulai dari subsidi maupun pupuk lainnya yang dijual melalui agen-agen. Bila petani ada menemukan atau mendapatkan pupuk palsu atau pupuk subsidi yang dijual tidak dengan harga standar segera laporkan kepada kami,” ucapnya.

Sementara, Kades Muktijaya, Nuraini, mengatakan untuk wilayah desanya saat ini hanya tingal sekitar 25 persen lahan pertanian yang didmoniasi dengan tanaman kencur.

“Selebihnya wilayah Desa Muktijaya sudah dipadai perumahan,” tuturnya.(Idham/Yan)

Share
Leave a comment