470 Orang di Cilegon Derita HIV/AIDS
TRANSINDONESIA.CO – Penderita HIV/AIDS di Kota Cilegon, Banten, selama sepuluh tahun terakhir (2005-2015) mencapai 470 orang.
“Dari 470 orang penderita HIV/AIDS itu dilaporkan sebanyak 97 orang meninggal dunia,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon Arriadna di Cilegon, kemaren.
Sebagian besar penderita HIV/AIDS di Kota Cilegon akibat ditularkan virus melalui hubungan seks berganti-ganti pasangan.
Selain itu juga pasangan sejenis atau homoseksual sehingga berpotensi penularan penyakit mematikan.
Jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Cilegon setiap tahun terus meningkat, bahkan sepanjang 2015 tercatat 72 kasus.
Karena itu, pihaknya meminta masyarakat mewaspadai penyebaran HIV/AIDS karena bisa menghancurkan generasi bangsa juga dapat mematikan.
Pencegahan HIV/AIDS harus melibatkan semua komponan masyarakat serta pemerintah.
Selain itu juga pihaknya mengoptimalkan penyuluhan kepada masyarakat melalui bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk ulama untuk mengingatkan tentang bahaya HIV/AIDS.
Penyakit tersebut sangat mematikan dan menghancurkan generasi penerus, katanya, sambil menambahkan HIV/AIDS hingga kini belum ditemukan obatnya dan sebagian besar penderita meninggal dunia.
“Kami berharap melalui sosialisasi ini bisa mencegah penyebaran penyakit HIV/AIDS,” katanya.
Menurut dia, penyebaran irus HIV/AIDS itu akibat ditularkan melalui pergaulan seks bebas, penggunaan jarum suntik bekas narkoba, transfusi darah dari penderita positif dan balita menyusui air susu ibunya yang terkena positif HIV/AIDS.
Namun demikian, kemungkinan saat ini kasus penderita HIV/AIDS akibat seks bebas dan narkoba yang mendominasi usia antara 25-35 tahun.
“Saya minta orangtua bisa mengawasi anak-anak dari pergaulan prilaku seks bebas maupun narkoba,” katanya.(Ant/Pro)