2016, Masih Ada Ancaman Teroris
TRANSINDONESIA.CO – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Saud Usman Nasution menyatakan ancaman terorisme belum berakhir bila tujuan kelompok radikal membentuk negara syariah Islam masih tidak terwujud.
Peluang untuk gerakan radikalisme, katanya, masih besar jika masyarakat, terutama para ulama bersifat apatis.
“Hal itu tentunya akan menyuburkan dan memberi ruang bagi berkembangnya aksi radikalisme dan terorisme,” kata Saud di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/1/2015).
Pernyataan Saud disampaikan saat melantik Mayor Jenderal TNI Abdul Rahman Kadir sebagai Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT menggantikan Mayjen TNI Agus Surya Bakti.
Selain itu, Saud juga melantik Brigadir Jenderal TNI R Gautama Wiranegara sebagai Sestama BNPT menggantikan Mayjen Abdul Rahman Kadir.
Gautama sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kontra Separatis pada Deputi III Badan Intelijen Negara (BIN).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNPT juga melantik Brigjen Mohammad Syafii sebagai Direktur Pembinaan Kemampuan pada Deputi II BNPT menggantikan Irjen Petrus Golose yang saat ini menjabat sebagai Deputi III bidang Kerja Sama Internasional BNPT.
Saud menjelaskan akar masalah radikalisme dan terorisme, sesuai hasil penelitian ilmiah dan pengalaman penanganan kasus adalah ketidakadilan, dendam, ketidakpuasan, kesenjangan sosial, kemiskinan dan pemahaman ideologi/radikalisme.
“Saya berpesan kepada para pejabat baru agar lebih fokus kepada kegiatan yang tepat guna, tepat sasaran, akuntabel, dan terukur dengan start yang bagus di awal tahun 2016,” kata alumni Akpol 1981 itu.
Agus Surya Bakti, yang kini menjadi Pangdam VII/ Wirabuana Mayen TNI, berharap semua program dilanjutkan dan ditingkatkan.
Dia yakin dengan kepemimpinan baru, aspek pencegahan akan menjadi sebuah konsep negara karena lebih bagus mencegah daripada menindak.
“Sekarang ini yang paling bahaya paham teror atau paham kekerasan. Karena paham itu tidak bisa dibendung, bisa menembus tembok, negara, dan apa saja. Itulah yang menjadikan fungsi pencegahan sangat penting agar tidak terjadi aksi terorisme,” kata Agus.
Sementara itu, Deputi I BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir mengakui tantangan dalam pencegahan terorisme akan semakin berat.
“Tantangan itu tentu harus kami hadapi karena itu apa yang sudah dilakukan deputi lama kami akan teruskan,” ujarnya.(Ant/Sap)