Bandros Bandung Kecewakan Wisatawan

TRANSINDONESIA.CO – Banyak wisatawan menghabiskan liburan panjang pergantian tahun 2015 dan menyambut datanya tahun 2016 di Kota Bandung, Jawa Barat.

Maksud hati untuk bergembira dan bersenang-senang namun ada kekecewaan yang harus ditelan karena tidak dapat berkeliling Kota dengan  Bandros (Bandung Tour on Bus).

Mengakhiri musim liburan panjang akhir tahun ini di Kota Bandung merupakan pilihan banyak orang, begitu juga keluarga Ahmad dari Kota Bekasi, kecewa tidak bisa naik Bandros bersama kedua anaknya.

Tidak hanya Ahmad, tapi juga Shinta bersama putranya yang datang dari Jakarta sempat kecewa karena tidak bisa beeputar Kota Bandung dengan Bandros.

Bandros di Bandung.(Ayu)
Bandros di Bandung.(Ayu)

Denny Abidin salah seorang petugas Badros yang ditemui TransIndonesia.co, Rabu (30/12/2015), mengatakan bola ingin naik Bandros harus melalui reservasi lebih dahulu ke Jalan Indramayu, Antapani.

“Kalau ingin naik Badros harus reservasi ke Jalan Indramayu. Dari sana baru bisa keliling Kota,” kata Denny didepan Taman Pustaka Bunga, Jalan Taman Cibenying Selatan, tempat pemberhentian naik turunanya penumpang Bandros.

Disebutkannya, untuk saat ini sudah di carter rombongan dari sekolah Taman Kanak-Kanak.

“Untuk satu rombongan 40 orang dengan membayar Rp800 ribu perombongan,” terangnya.

Sehingga beberapa keluarga yang awalnya tertarik untuk berkeliling Kota Bandung dengan Bandros, langsung pupus dan harus menahan keinginannya untuk naik Bandros.

Para wisatawan yang ingin naik Bandros atau Bandung Tour on Bus, karena ingin mencoba salah satu magnet wisatawan di Kota Bandung. Berkeliling kota Bandung menggunakan bus tingkat dengan desain yang futuristik ini menjadi salah satu hal yang paling diinginkan para wisatawan yang datang ke Kota Bandung.

Selain wisatawan lokal dan mancanegara, bus yang menjadi salah satu kebanggaan Kota Bandung ini juga menjadi sesuatu yang paling diinginkan warga Bandung.

Saat Trnsindonesia.co mencoba untuk reservasi ke nomor 085793559911 melalui WhatsApp, tetapi sampai 3 jam belum juga mendapat balasan.

“Kalau slow respon jangan minta dihubungi via whatsapp segala jadi percuma, lebih baik informasikan yg uptodate jam operasionalnya dan start dari mana sehingga orang yg akan menggunakan jasa ini bisa mendapatkan informasi yang benar,” keluh salah seorang seperti dikutif Transindoensia dari akun facebook yang menerngkan nomor reservasi melalui WhatsApp tersebut.

Bahkan keluhan lagi menyebutkan adanya knaikan tiket dari Rp10 ribu kini menjadi Rp30 ribu.

“Koq naik lagi harga tiketnya? (sebelumnya Rp10.000) semoga berbanding lurus dengan kepuasannya. Saya sudah 2x antri berjam-jam dan akhirnya belum kesampean juga, berharap dengan reservasi via OL ini para penumpang bisa terkoordinir dengan baik,” komentar salah seorang warga.(Ayu)

Share