TRANSINDONESIA.CO – Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Republik Indonesia Rizal Ramli menyebutkan Masyarakat Ekonomi ASEAN menjadi pasar yang menjanjikan bagi Polandia dan negara-negara Eropa lainnya.
“Beliau mengemukakan hal itu pada seminar yang diadakan Komite ASEAN di Warsawa/ASEAN Committee in Warsaw (ACW) bersama dengan Kementerian Pembangunan Polandia, Kamar Dagang Polandia,” kata Sekretaris III Pelaksana Pensosbud KBRI Polandia Jorrie Andrean, Senin (14/12/2015).
Dalam seminar yang diadakan di Think Tank Center dan Center for International Relations itu berhasil menarik sedikitnya 400 peserta yang terdiri dari pelaku bisnis, akademisi, politisi, pejabat dan media Polandia serta kalangan diplomatik yang ada di Warsawa.
Menko Rizal Ramli mengatakan penurunan tarif perdagangan di antara negara ASEAN akan menjadikan kawasan Asia Tenggara menjadi semakin kompetitif dibandingkan kawasan lainnya.
Deputi Perdana Menteri yang juga sekaligus Menteri Pembangunan Polandia, Mateusz Morawiecki, menyampaikan kerja sama dengan ASEAN akan menjadi salah satu prioritas Pemerintah Polandia saat ini.
“Polandia akan menjadi penghubung perdagangan antara ASEAN dan negara-negara di Eropa Tengah lainnya,” katanya.
Sementara itu, Dubes RI untuk Polandia, Peter Frans Gontha, dalam kapasitasnya sebagai Ketua ACW periode Oktober 2015 – Maret 2016 menyampaikan ASEAN dengan jumlah penduduk lebih dari 600 juta jiwa, dengan kekuatan ekonomi dapat memberikan keuntungan kerja sama dengan Polandia, terutama di sektor ekonomi.
Dubes Gontha menyampaikan selain untuk memberikan gambaran terkait MEA kepada masyarakat Polandia, seminar ini juga diadakan sebagai sarana berbagi pengalaman dengan Uni Eropa yang telah lebih dahulu menjadi pasar bersama.
Kementerian Luar Negeri Polandia yang diwakili Dirjen Diplomasi Ekonomi, Amerika, Asia dan Eropa, Katarzyna Kacpercyk, menyampaikan pandangan serupa dan menekankan perlunya dilakukan kerja sama antara Polandia dengan ASEAN pada tingkat setinggi mungkin.
Seminar tersebut juga menghadirkan berbagai pembicara yang menjelaskan MEA secara lebih rinci dan komprehensif antara lain Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk MEA, Lim Hong Hin, Ketua Harian Pokja Diplomasi Ekonomi Kementerian Luar Negeri Indonesia, Ngurah Swajaya dan perwakilan dari negara anggota ASEAN di Warsawa seperti Malaysia, Philippines, Thailand dan Vietnam.
Pada Sesi kedua seminar menghadirkan pelaku bisnis Polandia yang telah memiliki pengalaman berbisnis di kawasan Asia Tenggara, antara lain perusahaan produk susu Bakoma, alat kesehatan Balton, perusahaan tambang Famur, perusahaan alutsista PGZ serta perwakilan Kamar Dagang Polandia.
Para pelaku bisnis tersebut menyampaikan bahwa terdapat peluang besar yang bisa dimanfaatkan perusahaan Polandia di ASEAN dan diberlakukannya MEA akan memberikan kemudahan dalam melakukan bisnis di kawasan tersebut.
Mereka juga menekankan agar perusahaan Polandia yang ingin menjalankan bisnis di ASEAN hendaknya mencari mitra yang tepat dan memahami peraturan yang ada.
Pada malam harinya, Dubes RI Warsawa sebagai Ketua ACW mengadakan cocktail reception dihadiri pembicara seminar ASEAN seperti Dirjen Kementerian Pembangunan, Radoslaw Domagolski, Dirjen Katarzyna Kacperczyk, dan para pelaku bisnis Polandia serta Duta Besar dari negara ASEAN dan negara sahabat.(Ant/Fen)