Tak Ada yang Selamat Kecelakaan Pesawat di Sinai

Keluarga korban yang mendapat kabar di bandara Pulkovo, St Petersburg, Rusia.(Afp)
Keluarga korban yang mendapat kabar di bandara Pulkovo, St Petersburg, Rusia.(Afp)

TRANSINDONESIA.CO – Pesawat Rusia yang jatuh di Sinai menewaskan seluruh penumpangn dan kru yang berjumlah 224 orang, menurut pejabat Mesir.

Pesawar Airbus A-321 yang baru saja meninggalkan kota pantai Sharm el-Sheikh dalam penerbangan menuju kota St Petersburg, Rusia.

Reruntuhan ditemukan di daerah Hasana dan jenazah mulai diangkat dari lokasi. Kotak hitam penerbangan juga berhasil ditemukan di lokasi yang sama.

Seorag pejabat menggambarkan kecelakaan ini sebagai “pemandangan tragis” dengan tubuh para korban masih terikat ke kursi penumpang.

Berkabung

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan hari Minggu (1/11/2015) sebagai hari berkabung.

Putin juga telah memerintahkan penyelidikan resmi terhadap kecelakaan ini dan tim penyelamat telah dikirim ke lokasi kecelakaan.

Pejabat Mesir menyatakan 214 orang penumpang merupakan warga Rusia, sedangkan tiga orang berasal dari Ukrainia.

Sebuah komisi yang dikepalai Menteri Perhubungan Rusia, Maksim Sokolov bersiap menuju ke Mesir Sabtu (31/10/2015) sore waktu Moskow.

Pusat informasi

Penyelidikan kriminal juga dibuka terhadap perusahaan penerbangan Kogalymavia untuk melihat kemungkinan “pelanggaran peraturan penerbangan dan persiapan untuk mereka”, menurut kantor berita Rusia, Ria.

Dikabarkan bahwa polisi akan melakukan pemeriksaan di kantor perusahaan.

Pihak berwenang Rusia mengatakan, ketika terbang, pesawat itu membawa 217 penumpang, 138 orang di antaranya perempuan, 17 orang anak berusia antara 2 sampai 17 tahun, kebanyakan mereka adalah turis.

Pusat informasi telah didirikan di bandara Pulkovo di St Petersburg untuk membantu pihak keluarga korban.

Pihak otorita penerbangan sipil Mesir megatakan pesawat itu berada pada ketinggian 9.450 meter ketika menghilang dari radar.

Dilaporkan kantor berita AP, pejabat penerbangan Ayman al-Mukadem sempat melaporkan adanya gangguan teknis sebelum pesawat menghilang dari radar.(Bbc/Fen)

Share