Hotspot Bertambah, Pemerintah Tambah Pesawat Bombing

Kebakaran hutan
Kebakaran hutan

TRANSINDONESIA.CO – Rapat Terbatas tentang isu-isu strategis bidang politik, hukum dan keamanan di Istana Presiden pada Selasa (20/10/2015), salahsatunya membahas penanganan darurat asap akibat karhutla.

Dimana pada Rabu (21/10/215) pagi ini hotspot meningkat tercatat 3.226 hotspot di seluruh Indonesia.

“Sebaran asap juga meluas. Kondisi cuaca kering sehingga karhutla berpotensi makin meningkat,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya yang diterima Transindonesia di Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Untuk itu lanjut Sutopo, pemerintah akan menambah kekuatan satgas udara dengan tambahan pesawat water bombing.

Menkopolhukam yang berkunjung ke lokasi karhutla di Air Sugihan dan Pedamaran Kabupaten OKI, Sumatera Selatan (Sumsel) melaporkan kepada Presiden bahwa api besar masih terjadi di daerah OKI.

Untuk mengatasi hal itu Menkopolhukam menyatakan tekah meminta tambahan 5 unit air tractor, 3 unit untuk di Sumsel dan 2 unit untuk Kalteng. BNPB diminta menghitung berapa keseluruhan pesawat sejenis Bombardier, Be-200 dan Air Tractor untuk water bombing.

“Jika perlu ditambah masing-masing jenis pesawat itu 5 unit. Water bombing dikombinasikan dengan bahan kimia. Penggunaan pesawat di Sumsel, Kalteng dan Papua atau daerah lain yang terbakar besar. Pemerintah akan menghubungi Rusia, Canada, Australia dan lainnya yang memiliki jenis pesawat tersebut,” kata Sutopo.

Untuk operasi darat, Panglima TNI akan mengganti pasukan TNI yang sudah sebulan lebih di lapangan dengan personil baru. Selain itu menyampaikan agar dibentuk tim untuk patroli dan tim pemburu pembakar lahan/hutan.

Sementara itu, satelit Terra Aqua mendeteksi ada 3.226 hotspot pada 20-10-2015 pukul 05.00 Wib. Hotspot ini tersebar :

Indonesia Barat (2.407 titik) tersebar di Sumsel (797 titik), Riau (39 titik), Kep. Riau (2 titik), Kep. Babel (39 titik), Jambi (175 titik), Lampung (8 titik), Kalteng (910 titik), Kalsel (231 titik), Kaltim (160 titik), Kalbar (22 titik), Jatim (20 titik), Jabar (4 titik).

Indonesia Timur (819 titik) tersebar di Papua (584 titik), Papua Barat (48 titik), Maluku (88 titik), Maluku Utara (36 titik), NTT (13 titik), NTB (11 titik), Sulsel (23 titik), Sulbar (9 titik), Sulteng (6 titik), Sulut (1 titik).(Lin)

Share
Leave a comment