
TRANSINDONESIA.CO – Bencana kekeringan akibat kemarau panjang tahun ini melanda sebagian besar wilayah di Indonesia.
Akibatnya, warga mulai kesulitan mencari air untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Warga di Garut, Jawa Barat, yang semakin kesulitan air tidak sedikit menggunakan air comberan untuk kebutuhan sehari-hari.
Ratusan warga Kampung Legok Oncom dan Kampung Panyingkiran, Desa Keresek, Kecamatan Cibatu, Garut, beberapa hari belakangan ini mulai kesulitan air bersih.
Salah seorang warga Kampung Panyingkiran Agus Lukman (40) menyebutkan bahwa terpaksa menggunakan air comberan untuk keperluan mandi, mencuci pakaian dan piring.
“Kami sudah kesulitan mendapatkan air bersih, tidak ada jalan lain terpaksa menggunakan air comberan,” kata Agus, Senin (5/10/2015).
Warga mendapatkan air dari Sungai Cipacing yang berjarak sekitar 1 km dari perumahan warga di kedua kampung. Tiap tahun, air Sungai Cipacing dijadikan cadangan warga untuk mendapatkan air saat kekeringan terjadi.
“Walaupun agak sedikit kotor, tapi air di Sungai Cipacing masih bisa dipergunakan,” ujar dia.
Agus melanjutkan, sebenarnya warga sudah mulai mengeluh gatal-gatal akibat menggunakan air Sungai Cipacing terutama setelah mandi. “Memang ada yang mengeluh gatal-gatal setelah mandi, tapi apa boleh buat karena tidak ada air, ” tutur Agus.
“Kecuali air minum, kami mendapat suplai dari PDAM Garut,” katanya.(Viv/Din)