TRANSINDONESIA.CO – Negeri Tiongkok tetap membeli produk tepung kelapa asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) meskipun terjadi pelemahan Yuan terhadap Dolar Amerika Serikat.
“Pelemahan Yuan terhadap Dolar AS ternyata tidak mempengaruhi pembelian produk turunan kelapa asal Sulut yang juga mengalami pelemahan rupiah,” kata Sekretaris Dinas perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Darwin Muksin di Manado, kemaren.
Darwin mengatakan, permintaan akan tepung kelapa dari Tiongkok terus berdatangan, hingga di akhir pekan September 2015 telah diekspor sebanyak 51,7 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 82.763 dolar AS.
Dia mengatakan kendati mata uang Yuan juga mengalami pelemahan terhadap dolar namun permintaan akan kebutuhan makanan tepung kelapa tetap terjadi.
“Inilah yang menjadi keuntungan dari Sulut, karena hampir sebagian besar produk yang diekspor adalah bahan pangan sehingga sangat dibutuhkan setiap negara,” jelasnya.
Produk ekspor dari bahan pangan, katanya, tidak akan dipengaruhi dengan pelemahan mata uang ataupun krisis ekonomi sekalipun.
Sehingga, katanya, pemerintah terus mengimbau kepada pengekspor agar menjaga kualitas produk dan kuantitasnya agar mampu bersaing dengan negara lain.
Apalagi, katanya, tidak lama lagi kita akan memasuki masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dan dituntut siap bersaing dengan kondisi apapun.
“Jangan sampai kita menjadi tamu di tempat sendiri,” jelasnya.
Selain kualitas produk yang ditingkatkan, juga sumber daya manusia (SDM) yang perlu mendapatkan perhatian khusus.(Ant/Jei)