TRANSINDONESIA.CO – Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan semakin pekat menyelimuti Riau. Titik panas melonjak hingga 186 titik menyebar di wilayah Riau. Akibatnya jarak pandang di Pekanbaru menurun hingga 800 meter.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Sugarin mengatakan satelit Tera dan Aqua memantau lonjakan titik panas di Sumatera mencapai 326 titik. Sebanyak 186 titik di antaranya berada di Riau.
Jumlah titik panas tersebut cenderung jauh meningkat dari sebelumnya. “Cuaca dan titik panas terpantau pukul 07.00 pagi tadi,” kata Sugarin, Kamis (30/7/2015).
Menurut Sugarin, titik panas terpantau di delapan kabupaten dan kota. Adapun titik panas terbanyak terdapat di Pelalawan 60 titik, kemudian Indragiri Hulu 54 titik, Indragiri Hilir 45 titik, Dumai enam titik, Bengkalis lima titik, Kampar tiga titik, dan Kuantan Singingi dua titik. “Tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau 180 titik panas,” katanya.
Secara umum, kata Sugarin, kondisi cuaca di wilayah Riau cerah berawan disertai kabut asap tipis pada pagi dan malam hari. Peluang hujan ringan tidak merata di wilayah Riau bagian utara dan timur pada sore dan malam hari. “Temperatur maksimal 32-34 Celsius,” katanya.
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan semakin memperburuk kualitas udara. Indeks Standar Pencemaran Udara di Pekanbaru berada dalam kategori tidak sehat.
Jarak pandang kian menurun di beberapa daerah, seperti Pekanbaru 800 meter, Pelalawan 3 kilometer, Dumai 5 kilometer, dan Rengat 4 kilometer.(tmp/ful)