TRANSINDONESIA.CO – Aktivis Suriah mengatakan kelompok militan Negara Islam telah melakukan pemenggalan terhadap perempun untuk pertama kalinya.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan, dua perempuan di provinsi Deir Ezzor di Suriah dijatuhi hukuman pancung bersama dengan suami mereka masing-masing setelah dituduh mempraktekkan ilmu sihir.
Observatory, yang memantau tindak kekerasan di Suriah melalui jaringan informan lokal, mengatakan ISIS telah mengeksekusi lebih dari 3.000 orang di Suriah sejak mendeklarasikan “kekhalifahan” mereka setahun lalu, termasuk di antaranya hampir 1.800 warga sipil.
Pemenggalan sebagai bentuk eksekusi sudah tidak asing lagi bagi ISIS yang telah melakukan serangkaian pemenggalan terhadap warga Suriah, juga sejumlah jurnalis dan pekerja bantuan dari AS, Inggris dan Jepang.
Rick Brennan, pakar politik dari RAND Corporation mengatakan kepada VOA, hal tersebutlah yang mendorong pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap para militan tersebut.
“Pemenggalan terhadap warga Amerika merupakan satu-satunya hal yang memotivasi Amerika Serikat untuk bertindak sejauh ini,” ujar Brennan.(voa/fen)