Pencarian Penumpang Kapal Tenggelam Di Sungai Yangtze Dilanjutkan

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Derek sangat besar mengangkat kapal Bintang Timur dari air keruh Sungai Yangtze pada Jumat sore (5/6/2015), hampir empat hari setelah kapal penumpang tersebut, dengan lebih dari 450 penumpang, terbalik.

Sementara petugas pertolongan melanjutkan pencarian ratusan penumpang dan anggota awak yang belum ditemukan, jumlah korban jiwa bertambah jadi 331 hingga pukul 08.00 waktu setempat, Sabtu, kata pemerintah lokal. Hanya 14 penyintas telah ditemukan. Kapal itu sedang membawa 456 orang, kebanyakan wisatawan yang berusia lanjut, ketika terbalik.

Petugas pertolongan pada Jumat pagi menegakkan badan kapal dengan bobot 2.200 ton tersebut dan mulai berhasil melakukannya sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Sampai pukul 18.50 waktu setempat, seluruh badan kapal berada di atas air, sehingga petugas pertolongan bisa memasukinya.

Liu Xiaowu, petugas di Komando Daerah Militer Guangzhou di lokasi kecelakaan di Jianli, Provinsi Hubei di Tiongkok Tengah, mengatakan pusat perhatian petugas petolongan telah bergeser ke bagian dalam kapal, demikian laporan Xinhua –yang dipantauA ntara di Jakarta, Sabtu pagi. Dan mereka berharap bisa menyelesaikan pencarian dalam waktu tujuh jam.

Keputusan untuk menegakkan badan kapal yang terbalik itu dan mengangkatnya dari dalam air diambil setelah upaya para penyelam dalam tiga hari sebelumnya untuk mencari penyintas di dalamnya telah sia-sia. Petugas pertolongan terus menyisiri daerah yang diperluas di Sungai Yangtze untuk mencari penyintas.

Kapal Bintang Timur sedang melakukan pelayaran 11-hari menyusuri Sungai Yangtze ketika terbalik pada Senin malam (1/6/2015) akibat apa yang digambarkan oleh kapten kapal sebagai tornado dahsyat. Sejak itu, lebih dari 3.400 prajurit dan 1.700 polisi paramiliter dengan menggunakan 149 kapal dan satu helikopter telah bergabung dalam upaya pertolongan.

Presiden Xi Jinping telah menuntut penyelidikan serius mengenai penyebab tragedi tersebut. Pada Jumat, Wakil Perdana Menteri Ma Kai mengunjungi lokasi kecelakaan, dan meminta dilancarkannya operasi cepat pertolongan di dalam badan kapal serta perlakuan yang layak bagi mayat yang ditemukan.

Pada Kamis sore (4/6/2015), lebih dari 1.200 kerabat orang yang berada di kapal itu tiba di Jianli. Pada Jumat, banyak di antara mereka pergi ke tepi sungi untuk menyaksikan kapal tersebut diangkat.

Banyak orang yang menyaksikan operasi itu tampaknya berusia 30-an dan 40-an tahun. Sebagian tak bisa menahan air mata mereka ketika kapal tersebut muncul dari dalam sungai. Yang lain kelihatan tenang tapi gelisah setelah menunggu kabar orang yang mereka cintai selama berhari-hari.

Seorang perempuan dari Tianjin terlihat berlutut dan dan membungkuk ke arah kapal tersebut. Ia bergumam, “Jika kamu memiliki semangat, tolong, pulanglah bersama saya.” Pemerintah di Jianli telah meminta kerabat penumpang menyediakan sampel darah untuk dilakukan pencocokan DNA dengan korban.

Chongqing Dongfang Shipping Company, yang memiliki kapal Bintang Timur dan empat lagi kapal penumpang di sungai itu, telah memerintahkan penyelidikan usaha pelayarannya, tapi tak ada penyelidikan resmi yang diumumkan terhadap perusahaan tersebut.

Pemeriksaan keselamatan tahunan kapal Bintang Timur pada 16 April mendapati perlengkapan keselamatan kapal itu memenuhi persyaratan.(ant/fen)

Share