TRANSINDONESIA.CO – Jamaah Tarekat Naqsabandiyah diserang ratusan warga di Desa Mekar Laras, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut).
Informasi yang dihimpun, Selasa (2/6/2015) penyerangan itu terjadi lantaran warga menilai aliran Naqsabandiyah adalah sesat. Warga pun sempat melempar batu ke tempat ibadah itu dan merusaknya.
Saat penyerangan terjadi, puluhan Jamaah Tarekat itu sedang menggelar zikir dan salat berjamaah. Melihat ratusan warga desa yang mulai menyerang, sebagian jamaah tarekat ada yang keluar menemui sejumlah tokoh agama setempat untuk memberikan penjelasaan.
Meski jamaah telah menjelaskan mereka bukan aliran sesat, namun warga makin emosi. Mereka malah melakukan perusakan dan melempari jamaah dengan batu.
Polisi yang kalah jumlah tidak mampu membendung kemarahan warga yang terus melempari batu. Untuk menghindari hal-hal yang lebih parah lagi, polisi meminta jamaah tarekat itu untuk meninggalkan lokasi ibadah.
Proses evakuasi jamaah pun dilakukan dengan pengawalan ketat personel Polsek Labuhan Ruku dan Polres Batu Bara. Saat evakuasi berlangsung, ada seorang jamaah yang pingsan dan terpaksa harus ditandu keluar.
Salah seorang jamaah bernama Ari mengaku heran dengan pengusiran yang dilakukan warga. Pasalnya, apa yang mereka amalkan merupakan ajaran Islam yang benar, tidak menyimpang.
“Kami Islam, kami hanya mengamalkan Tarekat Naqsabandiyah. Kami Diserbu warga saat sedang salat dan zikir,” jelas Ari, warga Desa Ujung Kubu, Kecamatan Tanjung Tiram.
Sementara, Kepala Desa Mekar Laras, Muhammad Atan mengaku, aktivitas yang dilakukan Tarekat Naqsabandiyah sudah berlangsung selama dua tahun dan meresahkan warga.
“Masyarakat di sini sudah sangat resah. MUI Batubara juga telah memfatwakan sesat tarekat ini. Kami sudah melarang, tapi mereka tetap membandel dan tetap maju terus menjalankan ajarannya,” ujar Atan.(okz/sur)