Satgas Pamtas RI-PNG Gelar Patroli Kesehatan

Satgas Pamtas RI-PNG di Papua gelar patroli kesehatan.(ist)
Satgas Pamtas RI-PNG di Papua gelar patroli kesehatan.(ist)

TRANSINDONESIA.CO – Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Batalyon Infanteri (Yonif) 400/Raider dibawah pimpinan Letkol Inf Heri Bambang Wahyudi menggelar Patroli Kesehatan di Kampung Piyawi Distrik Arso Keerom, Papua, Minggu (31/5/2015).

Menurut Komandan Pos Wembi Kapten Inf Manashe Lomo, Patroli Kesehatan yang dilaksanakan oleh Prajurit TNI Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 400/Raider dalam rangka membantu pemerintah mengatasi masalah kesehatan yang ada di Kampung Piyawi, diantaranya mempraktekan cara membuat sabun cuci, cara hidup sehat, kerja bakti lingkungan dan anjangsana ke rumah-rumah masyarakat setempat serta berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan aparat kampung.

“Pos Wembi merupakan salah satu pos jajaran Satgas Pamtas Yonif 400/Raider yang terletak tidak jauh dari Kampung Piyawi, setiap hari anggota pos melaksanakan Patroli Kesehatan,” katanya.

Kapten Inf Manashe juga menyampaikan bahwa, pemerintah sudah mengupayakan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di wilayah Papua, namun belum sampai menjangkau ke daerah-daerah yang ada di perbatasan.

Oleh karena itu, Satgas Yonif 400/Raider mencoba membantu tugas pemerintah khususnya di bidang kesehatan dengan memberikan pengertian pentingnya kesehatan bagi masyarakat, pemberian pelayanan kesehatan di pos secara terbatas sesuai kemampuan anggota kesehatan pos, termasuk melaksanakan pengajaran kepada masyarakat kampung mengenai pembuatan sabun cuci sebagai salah satu cara pengenalan pola hidup sehat bagi masyarakat Piyawi.

Lebih lanjut Komandan Pos (Danpos) Wembi Kapten Inf Manashe Lomo mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat perbatasan, yang kehidupannya disana sangatlah sederhana dan masih jauh dari standar kata sehat, ditambah dengan kondisi desa yang masih dikelilingi hutan lebat membuat perilaku kehidupan mereka mengabaikan salah satu hal penting di dalam kehidupan yaitu masalah kesehatan. Banyak masyarakat disini yang memiliki penyakit bermacam-macam, paling banyak adalah penyakit kulit dan diare.

Menurut pengamatan Satgas Yonif 400/Raider, dikarenakan salah satunya masyarakat mencuci baju hanya dibilas dengan air sungai, begitupun dengan alat makan sehingga kondisinya tidak higienis. “Hal ini menjadi salah satu motivasi kami untuk merubah pola hidup masyarakat, agar menjadi lebih baik dan sebagai upaya kami membantu pemerintah yang kesulitan menjangkau daerah-daerah perbatasan”, ujar Danpos Wembi.

“Pembuatan sabun cuci ini kami kenalkan kepada masyarakat dan saya sangat senang cukup banyak masyarakat yang antusias terutama ibu-ibu untuk mempelajari pembuatan sabun ini, termasuk tempat untuk membeli bahan-bahan kami berikan informasi selengkap-lengkapnya sampai mereka jelas, apabila kesulitan mereka bisa datang ke pos agar nanti kami yang di pos menginfokan mereka, selain itu bahan sabun yang sudah jadi pun kami bagikan kepada masyarakat agar mereka mencoba sendiri manfaatnya dirumah masing-masing”, tutur Kapten Inf Manashe Lomo.

Sementara itu menurut salah seorang anggota Satgas Pamtas Yonif 400/Raider Kopda Susilo, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sabun cuci yaitu Serdet/Emal 1,4 kg, Citrun 200 gram, Foombooster 320 ml, Sodium Sulfat 200 gram, NACL 550 gram, Gliserin 40 ml, Parfum 12 ml, Pewarna 40 ml dan air isi ulang 10 liter. Sedangkan cara pembuatannya tidak terlalu sulit, yaitu bahan pertama Serdet/Emal, Citrun, Foombooster, dan Pewarna dicampur menjadi satu di dalam ember lalu diaduk oleh sendok kayu, setelah itu dicampur dengan air kurang lebih 7 liter, kemudian diaduk kembali sampai rata seperti bubur. Kemudian untuk bahan kedua dibuat di ember yang berbeda Sodium Sulfat, NACL, ditambah 3 liter air dan diaduk sampai rata. Bahan pertama dan kedua dituang menjadi satu sambil terus diaduk, kemudian dimasukan Gliserin dan Parfum, diaduk sampai merata dan didiamkan selama 24 jam, setelah cairan mengendap selama 24 jam, baru bisa digunakan menjadi sabun cuci cair.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Piyawi Bapak Markus Pogor menyampaikan terimakasih atas bantuan Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pamtas Yonif 400/Raider, dan masyarakat sangat berbahagia, karena prajurit 400/Raider di Pos Wembi banyak sekali membantu masyarakat disini, mulai dari menanam sorgum, membersihkan ladang, memberikan pelayanan kesehatan, dan sekarang kami diajarkan cara membuat sabun. “Ibu-ibu banyak yang tertarik dengan hal ini, saya harap ini bisa menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat desa kami,” tutupnya.(syaf)

Share