TRANSINDONESIA.CO – Untuk kesekian kalinya Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, kembali mengalami meletus pada Sabtu (7-3-2015) pukul 17.09 WITA.
PVMBG Badan Geologi telah melaporkan kepada Posko BNPB, tinggi letusan mencapai 4.500 meter condong mengarah ke bagian Tenggara. Awan panas ke arah Barat dengan jarak luncur lebih kurang 2.500 meter.
BPBD Minahasa Tenggara melaporkan, abu vulkanik menyebar tipis di beberapa wilayah di Kecamatan Silian Raya, Touluaan, Tombatu dan sebagian di Kecamatan Pasan dan Rataha di Kabupaten Minahasa Tenggara. Status tetap Siaga (level 3).
“Tidak ada pengungsian karena permukiman terdekat berjarak 8 km. Kondisi masyarakat normal,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Sabtu (8/3/2015).
Gunung Soputan dinaikkan status Siaga oleh PVMBG sejak 26-12-2014 pukul 03.00 Wita dan berlaku hingga saat ini.
Beberapa kali telah terjadi letusan. Gunung Soputan umumnya bersifat eksplosif dengan pusat aktivitas di puncak.
Aktivitas vulkanik Gunung Soputan dicirikan oleh pertumbuhan kubah lava yang terus bertambah sejak tahun 1991, hingga meluber keluar dari bibir kawah menyebabkan sering terjadi guguran lava, dengan jarak luncur sekitar 2 hingga 6,5 km dari puncak ke arah barat.
Ancaman bahaya letusan Gunung Soputan bagi penduduk relatif kecil, karena permukiman dan aktivitas penduduk terdekat berjarak 8 km dari puncak. Tercatat pada Juni 2008, terjadi luncuran awan panas mencapai 6,5 km dari puncak.
“Ancaman terbesar di daerah perkemahan (camping ground) di lereng timur laut berjarak sekitar 3- 4 km dari puncak Gunung Soputan. Untuk itulah radius 6,5 km dari puncak harus kosong dari aktivitas penduduk,” kata Sutopo.
Masyarakat dihimbau untuk selalu meningkatkan kesiapsiaagannya. Dari 127 gunungapi aktif di Indonesia saat ini ada 5 gunung berstatus Siaga (level 3) yaitu Gunung Soputan, Gamalama, Sinabung, Karangetang, dan Lokon. Selain itu ada 15 gunung berstatus Waspada (level 2).(din)