41 KK Pengungsi Sinabung Asal Gurki Terlantar

Pengungsi erupsi gunung Sinabung.(Don)
Pengungsi erupsi gunung Sinabung.(Don)

TRANSINDONESIA.CO – Pengungsi asal Desa Gurukinayan (Gurki), Kecamatan Payung, Karo, Sumatera Utara, berjumlah 41 kepala keluarga sudah empat bulan ini, terlantar tanpa sentuhan pemerintah daerah setempat.

Pengadaan sembako, hingga biaya hidup seperti anak sekolah tidak lagi disalurkan oleh Pemkab Karo kepada pengungsi Gurki yang terdiri dari dua posko tepat berada di jalan lintas Kecamatan tepatnya dilintasan jalan Pasar Pinter  Payung.

“Tanggal 10 bulan depan nanti kami genap empat bulan menginap di posko yang diberi atas bantuan peduli Gunung Sinabung. Terdiri dari dua tenda yang dihuni oleh 41 KK. Dingginya malam serta panasnya siang, kami alami di sini penuh dengan duka. Hanya tidur beralas tikar, dengan makan seadanya dari jerih payah kami sendiri,” kata  Neta br Sembiring,  Jumat (24/10/2014).

Sebelumnya mereka berada di titik posko Kabanjahe, dan seterusnya mereka dipindahkan oleh Pemkab setempat, dengan cara ganti rugi lahan pertanian dan rumah mereka yang sudah tidak bisa ditepatin lagi di Desa Gurki. Seterusnya mereka menempati posko yang sampai sekarang dihuni 41 KK.

Sampai sekarang posko pengungsi itu tidak tersentuh oleh Pemkab Karo, suara gemuruh Gunung Sinabung yang setia menemanin kami tidur, dan mengetahui penderitaan kami selama ini. Sementara pejabat Pemkab asik tidur di rumah dinas mereka.

“Jika benar – benar perduli sama rakyatnya, cobalah mereka merasakan tidur sesaat di posko. Saya jamin jangankan untuk satu malam, hitungan menit saja mereka pasti tidak akan tahan. Terutama saat jam 20.00, malam. Dimana suara gemuruh Sinabung kerap didengar telingga, ditemanin dengan dinginnya malam, membuat rasa takut mereka akan musibah Sinabung tidak akan terbendung lagi buat melangkah pulang ke rumah,” terang Neta didampingi Nguiken Br Bangun.(Don)

Share