TRANSINDONESIA.CO – Mengapa hubungan dengan Amerika Serikat penting bagi Indonesia? Dan bagaimana hubungan keduanya di masa depan?
Pertanyaan tersebut dilontarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di awal-awal kepemimpinannya. Presiden kemudian menjawabnya sendiri pada acara penerimaan penghargaan dari United States-Indonesia (Usindo) di Hotel Willard Intercontinental, Washington, Amerika Serikat, Kamis (26/5/2014) malam waktu setempat atau Jumat (27/9/2014) pagi di Indonesia.
Presiden kemudian menjelaskan setidaknya tiga alasan. Pertama, Indonesia membutuhkan kebijakan AS yang kuat dan tepat, sebagaimana AS memerlukan kebijakan Indonesia yang tepat pula. Untuk itu, Indonesia dan AS harus memiliki hubungan yang dekat. “Tapi tidak dalam artian menjadi sekutu militer karena konstitusi kami melarang Indonesia masuk ke dalam aliansi militer dengan siapapun,” ujar Presiden SBY.
Hubungan AS-Indonesia yang kuat bukan hanya untuk kepentingan kedua negara, melainkan juga untuk stabilitas regional dan perdamaian dunia.
Kedua, hubungan AS-Indonesia dalam jangka panjang merupakan kebutuhan strategis untuk pembangunan, kemajuan, perdamaian. “Tidak ada ruang untuk kepicikan atau pikiran sempit. Amerika Serikat adalah negara adidaya, dan Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga dengan populasi muslim terbesar di dunia, dan juga negara terbesar di Asia Tenggara,” SBY menjelaskan. “Dalam pandangan saya, mitra untuk jangka panjang jauh lebih baik daripada seorang teman untuk jangka pendek,” Presiden menambahkan.
Alasan ketiga, SBY ingin mengembangkan hubungan AS-Indonesia menjadi jauh lebih substantif dan komprehensif. Ada kesempatan untuk membangun kemitraan abad ke-21 yang mencakup berbagai hal, seperti perdagangan, investasi, pendidikan, lingkungan, energi, pemuda, teknologi, pertanian, militer, intelijen, dan banyak lainnya.
“Kita perlu melakukan semua yang kami bisa untuk memanfaatkan potensi yang kaya dari kemitraan ini dan menunjukkan bahwa hubungan ini akan membawa manfaat nyata bagi rakyat kedua negara,” ujar Presiden SBY.
Presiden SBY senang bahwa selama 10 tahun kepemimpinannya telah bekerja sama dengan Usindo untuk mewujudkan hubungan yang baik antara kedua negara.
“Saya yakin bahwa sejarah akan menghakimi kita dengan baik dan mereka akan melihat kembali tahun-tahun ini dan orang-orang akan berkata, ‘ini adalah tahun-tahun yang baik’. Tahun-tahun ketika Amerika dan Indonesia menjadi teman yang lebih baik, tahun ketika kita mengubah hubungan kita, tahun-tahun ketika kami menjadi mitra yang kuat,” ujar Presiden.
Usindo memberi penghargaan kepada SBY atas kontribusinya dalam memajukan hubungan Indonesia-AS. Penghargaan diserahkan oleh Presiden Usindo David Merril. Acara ini juga dihadiri oleh co-chair Usindo Stapleton Roy, serta sejumlah CEO perusahaan ternama AS.(pri/sof)