Jepang Tertarik Pembelajaran Desa Bahasa

 

Desa bahasa.(ist)
Desa bahasa.(ist)

TRANSINDONESIA.CO – Tiga profesor dari Hokaido University Of Education Japan Ryuichi Yorozuya, Hiroki Ishizuka, dan Akinobu Shimura tertarik metode pembelajaran bahasa Inggris di Desa Bahasa Ngargogondo Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Pendiri Desa Bahasa, Hani Sutrisno di Magelang, Minggu, mengatakan ketiga guru besar itu datang langsung ke desa yang berada di bawah lereng Pegunungan Menoreh tersebut.

Selama hampir setengah hari penuh mereka mengamati proses pembelajaran di desa bahasa.

Selain berdialog dengan pendiri desa bahasa setempat, mereka juga terlibat langsung dalam proses belajar mengajar “cas cis cus” ala desa bahasa.

Menurut dia, mereka sangat terkesan ketika melihat anak SD berpidato dengan menggunakan bahasa inggris.

“Mereka sebenarnya sudah berencana datang sekitar dua bulan lalu, tetapi baru bisa sekarang,” kata Hani.

Akinobu Shimura mengaku terkesan dengan metode belajar di Desa Bahasa, karena tanpa banyak teori mereka mampu mempraktikkan bahasa Inggris dengan gembira.

Bahkan, menurut dia, metode pembelajaran tanpa toefel ini membuat murid lebih senang dan tidak takut belajar. Di negaranya, perkembangan bahasa Inggris masih terpaku pada toefel dan tenses.

Ia berencana mengundang Hani Sutrisno ke Jepang. Selain untuk mengajarkan cara belajar bahasa inggris dengan mudah, mereka juga butuh motivasi belajar bagi para pemula.

“Kami juga akan mengirimkan guru-guru Jepang ke sini untuk belajar,” katanya.

Pria yang juga menjabat sebagai President English Departement Community Japan itu akan menerapkan sistem belajar tersebut di negaranya.

“Metode pembelajatan ini menarik dan menyenangkan,” katanya.

Hal lain yang membuatnya terkesan adalah ketika mengetahui banyak siswa di Desa Bahasa belajar secara gratis, khususnya anak-anak sekitar Desa Ngargogondo.

Share