TRANSINDONESIA.CO – Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mempersilahkan para seniman pelukis maupun perupa yang ada di Bogor untuk memamerkan karyanya di Balai Kota.
“Kami mengundang para seniman untuk menempatkan lukisannya di Balai Kota. Ada tembok yang cukup luas di ruang tengah Balai Kota, akan sangat indah sekali bila dihiasi lukisan,” kata Bima Arya saat meresmikan Pameran Geliat Seni Rupa Bogor 2014 di Botani Square, kemaren malam.
Bima mengatakan, para pelukis dapat mengekspresikan karya seninya dengan melukis simbol-simbol Bogor seperti Kujang, Uncal, Talas dan Bunga Bangkai.
“Dengan catatan temanya harus Bogor, apa saja, asal bukan angkot, karena itu bukan simbol Bogor. Bogor kedepan akan menjadi Kota sejuta taman,” kata Bima.
Untuk merealisasikan hal tersebut, lanjut Bima, ia akan meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor untuk menyediakan tempatnya dan mempersilahkan pelukis memamerkan karyanya di ruang tengah Balai Kota.
Ia juga meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menentukan baik ukuran lukisan yang dapat dipajang serta temanya.
“Saya ingin semua pengunjung atau tamu yang datang ke Kota Bogor dapat melihat lukisan dari para seniman di Bogor,” katanya.
Dia menambahkan, langkah ini dilakukannya sebagai salah satu upaya menjadikan Kota Bogor lebih berbudaya dan berkesenian, mengingat begitu banyak potensi yang dimiliki.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor, R Susilowati saat ditemui terpisah mengatakan, siap menjalankan amanat Wali Kota untuk menghiasi ruang tengah Balai Kota dengan lukisan para seniman.
“Kita siap menjalankan, dan memang dinding ruang tengah Balai Kota cukup luas dan cocok dijadikan galeri yang kira-kira bisa menampung sekitar 20-an lukisan,” kata Susi.
Dia menambahkan, sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor juga telah menyediakan ruang bagi para seniman untuk berkreativitas dan berekspresi dengan menjadikan “underpass” sebagai galeri.
“Kita berharap dengan adanya ruang-ruang untuk menyalurkan ekspresi bagi para seniman ini dapat memberikan kemudahan bagi para seniman di Kota Bogor untuk berkarya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Bogor, Ibrahim Basalmah mengapresiasi perhatian pemerintah daerah saat ini terhadap para pelukis.
Ibrahim mengibaratkan, para pelukis di Kota Bogor telah memiliki kembali “induk semang” setelah sekian lama dibiarkan terlantar.
“Perhatian Wali Kota Bogor saat ini sangat luar biasa, diawal masa jabatannya sudah memperlihatkan kepeduliannya terhadap seni dan budaya,” katanya.
Dia mengatakan, selama ini para pelukis di Bogor kurang mendapat perhatian, banyak dari mereka berekspresi di pinggir jalan, bahkan sampai harus menghabiskan sisa hidup dalam kesusahan ekonomi.
“Sudah lama sekali pelukis di Bogor ditelantarkan, ada di kantor pos, di Tugu Kujang. Untuk membuat pameran sendiri pun mereka harus menggunakan biaya sendiri. Kami berharap kepedulian Pemerintah Kota saat ini dapat memberikan semangat bagi para pelukis untuk terus berkesenian dan berkarya,” katanya.
Sementara itu, Budayawan Bogor, Taufiq Hassunna menambahkan, yang diharapkan para seniman di Kota Bogor adalah keterlibatan dalam pembangunan di Kota Bogor.
“Seperti ikut mendesain lampu taman di Kota Bogor, membuat gapura yang indah. Selama ini, seniman hanya dibiarkan berekspresi dan berkarya sendiri-sendiri. Padahal di Bogor ini banyak seniman yang memiliki potensi, contohnya saja pembangunan taman ikut dilibatkan para seniman, tentu bisa menambah nilai estetika taman,” kata Taufiq.(ant/saf)