Jika Kedua Ibu Negara Sudah Berkomitmen, Apalagi yang Ditunggu?

Presiden SBY dan Ibu Ani tiba di Dili, Timor Leste, Senin (25/8/2014) siang waktu setempat, disambut pelajar Timor Leste yang mengenakan baju tradisional.(pri)
Presiden SBY dan Ibu Ani tiba di Dili, Timor Leste, Senin (25/8/2014) siang waktu setempat, disambut pelajar Timor Leste yang mengenakan baju tradisional.(pri)

TRANSINDONESIA.CO – Jika kedua Ibu Negara sudah berkomitmen, apa lagi yang ditunggu? Begitulah jawaban Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai kerja sama affirmative action antara Indonesia-Timor Leste.

“Kalau kedua Ibu Negara diskusi tentang itu, saya juga optimis, sama dengan yang dilaksanakan di Indonesia yang memberikan ruang yang luas untuk perempuan dan pendidikan anak di seluruh Tanah Air, maka Timor Leste pun, dalam pikiran saya, akan memiliki kebijakan yang sama, affirmative action barangkali ditegakkan dalam konsep seperti itu,” kata Presiden SBY.

Presiden menyampaikan hal ini pada bagian lain keterangan persnya di hadapan wartawan Indonesia di Hotel Timor, Dili, Rabu (27/8/2014) siang, sebelum meninggalkan Timor Leste.

Selasa (26/8/2014), Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara Timor Leste Isabel da Costa Ferreira meresmikan Rumah Pintar “Casa da Cidadania” atau House of Citizenship. Kedua Ibu Negara juga mendiskusikan kepedulian dan komitmen bersama untuk memajukan pendidikan anak dan pemberdayaan perempuan.

Kerja sama pendidikan, ujar Presiden SBY, menjadi salah satu prioritas dalam hubungan RI-Timor Leste. Agendanya bisa luas, meliputi pemberian beasiswa dan peluang pelajar Timor Leste untuk belajar di Indonesia, pertukaran dosen, saling kunjung, memperkuat institusi. Termasuk pendirian Rumah Pintar dan Pusat Budaya Indonesia. “Itu bisa dibicarakan secara bilateral apa saja yang dapat dilakukan kedua negara,” SBY menjelaskan.

Namun, mengenai kerja sama affirmative action terhadap perempuan, Presiden menegaskan bahwa kewenangan sepenuhnya ada pada pemerintah Timor Leste. Jika isu ini bisa menjadi bagian dari kerja sama kedua negara, SBY menyambut baik potensi itu. “Kita bisa membangun kebijakan dan kerja sama yang konkret,” SBY menambahkan.(pri/sof)

Share