TRANSINDONESIA.CO – DPD REI Riau menilai prospek bisnis apartemen di Pekanbaru masih menjanjikan karena adanya kebutuhan dari pelaku bisnis yang datang ke Pekanbaru untuk transit sekitar dua sampai tiga bulan dan mereka membutuhkan tempat tinggal.
“Bisnis properti berupa apartemen masih menjanjikan di Pekanbaru untuk beberapa tahun ke depan, meski telah ada dua apartemen di sini seperti Jasmine Apartemen dan The Peak Apartemen, kebutuhan itu masih ada karena pangsa pasarnya ada yakni pengusaha atau pelaku bisnis yang menjalankan bisnisnya di Pekanbaru,” kata Sekretaris DPD REI RIAU Delisis Hasanto, di Pekanbaru, Senin, kemaren.
Dikatakannya, apartemen juga dibutuhkan oleh warga Riau yang ada di perantauan, seperti di Jakarta, Bandung, Singapura dan Malaysia, kebanyakan diantara mereka telah lama tinggal di perantauan dan ingin memiliki tempat tinggal di Riau.
Menurut dia, untuk masyarakat Pekanbaru saat ini kebutuhan apartemen belum menjadi pilihan utama karena tingkat ekonomi belum mencapai harga yang ditawarkan pihak pengembang.
“Kalau untuk masyarakat Pekanbaru saya rasa masih mikir dua kali untuk membeli apartemen yang ada saat ini. Ada harganya mencapai Rp1 miliar, sementara untuk type yang sama di Bandung hanya dijual kisaran Rp350 juta,” ujarnya.
Ia menjelaskan, bila pengembang properti mampu menekan harga seperti yang ada saat ini dan tertarik menjalankan bisnis apartemen, pasar pasti akan terbuka lebar karena letak strategis Pekanbaru sebagai kota bisnis dan pas untuk segmen masyarakat dengan gaya hidup menengah keatas.
“Yang terjadi saat ini penawaran apartemen belum pas dengan harganya, namun jika ada pengembang yang tertarik dan menawarkan harga yang menggiurkan, saya yakin pasar akan terbuka lebar, pembeli akan datang dengan sendirinya, prospek untuk bisnis apartemen akan memiliki nilai jual jika dilokasi bisnis seperti di Jalan Riau, Jalan Sudirman, dan Jalan Arengka,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, secara ekonomi bisnis apartemen memiliki prospek yang bagus untuk beberapa tahun ke depan di Pekanbaru, pelaku usaha tentunya mengikuti keinginan pasar menunggu momentum kemampuan daya beli masyarakat, karena bisnis apartemen membutuhkan biaya yang besar dan perputaran uang yang cukup lama.
“Pengembang mengikuti keinginan pasar, jika daya beli masyarakat dan kebutuhan akan apartemen diperlukan tentunya akan muncul keinginan untuk pengembang membangun apartemen, untuk di Pekanbaru saya rasa daya beli masyarakat pada kisaran harga Rp10 juta sampai Rp15 juta permeter persegi untuk sebuah apartemen,” tegasnya.(ant/ful)