Belum Ditemukan Obat dan Vaksin Virus Ebola

vaksin-virus-ebola

TRANSINDONESIA.CO – Virus ebola tengah menggegerkan dunia, sayangnya hingga kini belum ada pengobatan atau vaksin untuk menangkalnya.

Mekanisme serangan ebola dapat melemahkan atau bahkan mematikan pertahanan tubuh dan di era kedokteran yang modern ini, para ilmuwan masih berusaha untuk menemukan obat untuk mematikan virus yang berasal dari benua Afrika itu.

Ebola dapat membunuh sampai 90% dari mereka yang terinfeksi.

“Ketika Anda terinfeksi virus, sel-sel Anda merasakan kehadiran infeksi dan menanggapi dengan membuat berbagai protein yang dirancang untuk menghentikan virus dari replikasi,” kata Dr Christopher Basler, seorang profesor mikrobiologi di Icahn School of Medicine di Gunung Sinai. “Ebola memiliki mekanisme yang menonaktifkan respon imun bawaan tersebut.”

Melansir nydaily, karena ebola menyebar sangat cepat maka ketika ada yang menunjukkan gejala, pengobatan mungkin sudah terlambat. Basler menambahkan harus dikembangkan obat atau vaksin yang bekerja lebih cepat dari virus.

“Jika Anda dapat memperlambat virus, maka sistem kekebalan tubuh dapat mengambil alih dan mengendalikan infeksi,” kata Basler.

Terapi ekperimental telah menunjukkan hasil yang baik, tapi faktor keselamatan dan ketersediaan pasokan menghambat penggunaannya pada manusia.

Dr Katrik Chandran, profesor mikrobiologi dan imunologi dan Muriel Blok Fakultas Scholar di Virologi di Albert Einstein College of Medicine optimis suatu hari akan ada obat-obatan dan vaksin terhadap Ebola.

Tapi ia memberi catatan ini akan melalui jalan panjang karena tidak semenarik ketimbang ekonomi atau politik.(sis)

Share