Max: Dana Siaran Saja Tak Cukup, Koq RRI Bisa Bikin Survei

gedung-rriGedung RRI

 

TRANSINDOENSIA.CO – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana memanggil manajemen Radio Republik Indonesia (RRI) terkait hitung cepat Pemilu Presiden 2014 yang digelarnya. Pemanggilan ini bukan hanya untuk mengklarifikasi dugaan keberpihakan RRI dalam pilpres. Tapi, RRI juga harus mempertanggungjawabkan sumber pendanaan hitung cepat itu.

Setidaknya demikian disampaikan Anggota Komisi I DPR, Max Sopacua, kepada pers di Jakarta, Selasa (15/7/2014).

“Kalau RRI dipanggil, wajar saja. Selama ini RRI menggunakan dana APBN. Untuk siaran bilangnya uang tidak cukup. Kok bisa melakukan survei. Dari mana anggarannya?” ujar Max.

Max mengatakan, mengungkap sumber pendanaan itu lebih penting untuk diketahui daripada soal memihak atau tidak memihak. Komisi I DPR, tambah dia, ingin mengetahui pos anggaran mana yang dipakai RRI untuk membiayai kegiatan tersebut. Ia khawatir terjadi penyalahgunaan anggaran untuk melakukan hitung cepat itu.

“Di sisi lain, RRI ini kan dibuat untuk kepentingan publik, bukan untuk kepentingan politik pihak tertentu. Apalagi RRI pakai uang negara, ini tidak boleh,” tegas Max.

Max menegaskan, Komisi I DPR juga akan menanyakan hitung cepat pileg yang digelar RRI. “Itu pileg dan pilpres yang nanti akan ditanyakan, dari mana anggarannya?” terang Max.(pi/fer)

Share