BNPB Siapkan Relokasi Pengungsi Longsor Bandung Barat

TRANSINDONESIA.co | Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memastikan seluruh penanganan berjalan dengan baik, mulai dari segi penanganan pengungsi hingga pemenuhan kebutuhan dasar dengan meninjau langsung warga terdampak banjir dan tanah longsor yang berada di pengungsian SD Padakati, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (27/3/2024).

“Di lokasi ini tadi kita sudah mengecek kondisi pengungsi, dapur umum, dan ketersediaan logistik, semuanya cenderung relatif terpenuhi,” kata Suharyanto.

Langkah pertama penanganan bencana ini kata Suharyanto, yakni operasi pencarian dalam menemukan korban yang masih hilang harus lebih optimal lagi. Tentu dalam operasi pencarian juga hendaknya para tim SAR gabungan harus menaati aspek keselamatan, mengingat medan di lokasi masih terjadi hujan dan dapat berpotensi longsor susulan.

“Masih tersisa empat hari lagi dari tujuh hari golden time dalam operasi pencarian, ini harus benar-benar dimaksimalkan, tentu para petugas harus tetap menaati prosedur keselamatan,” kata Suharyanto.

Teknologi Modifikasi Cuaca

Terkait potensi longsor susulan yang masih menjadi trauma warga di pengungsian, Suharyanto membuka opsi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi curah hujan, sehingga proses pencarian dan penanganan darurat bisa berjalan optimal.

“Untuk cuaca kita akan bekerjasama dengan BMKG untuk berupaya mengurangi curah hujan dengan TMC, sehingga operasi pencarian bisa lebih maksimal,”ungkap Suharyanto.

Relokasi Rumah

Peristiwa banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyapu rumah warga hingga mengalami kerusakan, sedikitnya 30 rumah rusak tertimbun longsor.

Mengenai hal ini, koordinasi lanjutan juga telah dibangun dengan PVMBG dan lintas instansi terkait. Kajian terhadap kondisi struktur tanah juga menjadi pertimbangan bahwa lokasi yang dihuni warga termasuk dalam lokasi rawan bencana.

“Ini sekarang sedang proses penyiapan lahan dan pendataan warga, saya instruksikan untuk percepatan, sehingga penangananya bisa lebih optimal,” kata Suharyanto.

Dana Siap Pakai

Suharyanto juga memberikan Dana Siap pakai (DSP) untuk operasional penanganan darurat di lokasi terdampak. Total DSP yang diberikan Rp550 juta. Adapun rinciannya, Rp250 juta diberikan kepada Bupati Bandung Barat, Rp150 juta untuk Kodim dan Rp150 juta untuk Polres, hal ini akan digunakan untuk operasional guna mendukung percepatan penanganan darurat.

Selain DSP, BNPB juga memberikan dukungan bantuan berupa logistik dan peralatan dengan rincian sebagai berikut, tenda pengungsi 2 set,  tenda keluarga 30 unit, matras 300 lembar, selimut 300 lembar, kasur lipat 100 lembar, sembako 300 paket, hygine kit 300 unit, solar panel dua unit dan pompa Alkon lima unit.[arh]

Share
Leave a comment