TRANSINDONESIA.CO – Argentina gagal meraih titel juara dunia untuk ketiga kalinya, usai dikalahkan Jerman 0-1 pada final Piala Dunia 2014, Senin dini hari tadi. Legenda sepakbola Argentina, Diego Maradona pun ikut menganalisis kekalahan Albiceleste di laga itu.
Pada laga yang dihelat di Stadion Maracana Rio De Janeiro tersebut, Argentina sebenarnya mampu menahan Jerman hingga memaksakan babak extra time. Namun, tujuh menit jelang adu penalti, Argentina kebobolan lewat gol Mario Goetze.
Menurut Maradona, salah satu penyebab lengahnya La Albiceleste pada babak extra time adalah tenaga yang terkuras. Dan, hal itu disebabkan perubahan strategi yang diterapkan pelatih Alejandro Sabella saat memasuki turun minum.
“Saya ingin tahu kenapa Lavezzi tetap di ruang ganti usai turun minum. Sebelumnya, Argentina bermain dengan Enzo Perez yang sejajar Philipp Lahm, dan Lavezzi di sisi lainnya,” kata Maradona, sebagaimana dilansir Dailymail.
“(Dengan strategi itu) Messi bisa berjalan saat tim bertahan dan ketika dapat bola, energinya dapat membuat perbedaan. Namun, dia akhirnya harus banyak berlari usai Lavezzi ditarik (digantikan Aguero), dan tim sudah kehilangan energi saat extra time,” lanjutnya.
Hasil itu membuat La Albiceleste gagal membalaskan dendam final Piala Dunia 1990, ditambah tren disingkirkan Jerman dalam tiga edisi terakhir. Terakhir kali La Albiceleste menjadi juara dunia adalah pada 1986, saat menundukkan Jerman Barat di final.(vv/don)